Meski tampak tradisional, hadirnya social media (sosmed) juga menambah kesan elitis bagi budaya-budaya lokal seperti tradisi peta kapanca untuk menunjukkan eksistensinya. Kondisi ini diperjelas dengan semakin banyaknya budaya-budaya lokal yang disorot oleh berbagai media akibat kepopulerannya di sosmed. Sehingga kampanye membudayakan lokalitas dapat lebih sering terdengar karena kencangnya arus informasi. Untuk itu perlu adanya kesadaran bagi setiap generasi untuk melestarikan budaya-budaya lokal meskipun dunia terus berubah.[*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H