4. Peristiwa Malapetaka 15 Januari (Malari)
Pada 15 Januari 1974 terjadi peristiwa demonstrasi mahasiswa di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Peristiwa tersebut terjadi saat Perdana Menteri Jepang, Tanaka Kakuei sedang berkunjung di Jakarta pada 14 Januari hingga 17 Januari 1974. Mahasiswa merencanakan akan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di Bandara Halim Perdanakusuma. Namun sayangnya, rombongan mahasiswa tidak dapat masuk karena bandara tersebut dijaga ketat oleh aparat. Peristiwa ini setidaknya telah memakan korban sejumlah 11 orang, 137 luka-luka, dan 750 ditangkap.Â
Jenderal Ali Moertopo menuduh eks Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan eks Masyumi atau ekstrem kanan adalah dalang peristiwa tersebut. Namun, setelah para tokoh peristiwa Malari seperti Sjahrir dan Hariman Siregar diadili, tidak bisa dibuktikan bahwa ada sedikit pun fakta dan tak ada seorang pun tokoh eks Masyumi yang terlibat di situ.
5. Kerusuhan Mei 1998
Dua puluh empat tahun setelah peristiwa Malari, kota Jakarta mulai bergolak lagi. Namun kali ini, mahasiswa berdemonstrasi untuk mendesak Soeharto agar turun dari jabatan kepresidenan setelah 30 tahun lamanya berada di tampuk kepemimpinan. Kerusuhan ini juga terjadi karena krisis finansial Asia yang juga dikenal sebagai krisis moneter. Krisis finansial ini menyebabkan harga-harga bahan makanan melambung tinggi yang tak terkendali. Pada 12 Mei 1998, terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Trisakti.Â
Dalam peristiwa ini, empat mahasiswa menjadi korban akibat tembakan aparat. Sembilan hari pasca tragedi berdarah itu, Soeharto resmi mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 pukul 10.00 WIB. Pengunduran diri tersebut disambut dengan sorak sorai dari mahasiswa yang menyaksikannya lewat televisi di gedung DPR/MPR. Peristiwa ini menjadi penanda bahwa era pemerintahan Orde Baru telah berakhir.
Itulah beberapa peristiwa penting dalam sejarah yang terjadi di Jakarta. Dirgahayu provinsi DKI Jakarta yang ke-496. Banyak sekali peristiwa yang tak terlupakan di kota Jakarta ini. Semoga kota Jakarta tetap jaya meskipun sebentar lagi sudah tidak menjadi pusat pemerintahan negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H