Mohon tunggu...
Nur Rachi Saniyyah
Nur Rachi Saniyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindrom Asperger, "Si Genius" di Serial Extraordinary Attorney Woo

18 Agustus 2022   12:45 Diperbarui: 18 Agustus 2022   12:51 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun sindrom Asperger dikategorikan ke dalam spektrum rendah, para pengidapnya tetap harus menjalankan beberapa terapi untuk menangani gejala yang timbul agar pengidap bisa nyaman melakukan aktivitas keseharian. Adapun jenis terapinya seperti yang dijelaskan oleh Sugiarti dalam Majalah Plus Psikologi (2008), yaitu:

  • Psikoterapi-suportif  merupakan terapi yang dibutuhkan pengidap untuk menangani kesulitan adaptasi serta fungsi sosial.
  • Terapi okupasi yang berfungsi untuk melatih koordinasi gerak motorik pada pengidap.
  • Farmakologi yang merupakan jenis terapi untuk membantu menghilangkan gejala dan psikopatologi terutama jika muncul gejala agresivitas.
  • Terakhir, terapi yang berkaitan dengan nutri seperti diet bebas zat adiktif.

Beberapa terapi di atas perlu dilakukan berdasarkan arahan dari tenaga profesional seperti psikiater, pediatrik, dokter dan lainnya. 

Meskipun begitu, perlu adanya bantuan dari orang sekitar seperti orang tua, guru atau pendidik, saudara dan masyarakat yang tinggal di sekitar pengidap sindrom asperger dengan memahami terlebih dahulu kondisi yang dialami oleh pengidap sindrom asperger atau jenis autisme lainnya, serta meluangkan waktu untuk melatih kemampuan mereka baik secara interaksi sosial, komunikasi, motorik dan lainnya yang dapat mendukung kapasitas fungsional mereka serta mengurangi gejala autisme. 

Walaupun tidak sepenuhnya sembuh, bantuan dari orang sekitar ini sangat berarti bagi mereka untuk menjalankan kehidupan. 

Bukan tidak mungkin untuk pengidap autisme baik sindrom asperger atau lainnya yang memiliki ide-ide cemerlang dapat membantu peradaban manusia seperti yang dilakukan oleh Albert Einstein, Issac Newton, Nicola Tesla, Bill Gates dan tokoh dunia lainnya.

 

Referensi:

Anurogo, Dito. (2021). Menggapai Optimisme Meskipun Autis. (https://www.antaranews.com/berita/2090718/menggapai-optimisme-meskipun-autis, 15 Juli 2022)

Anurogo, Dito dan Ikrar Taruna. (2015). Sindrom Asperger. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 42 (2). https://cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1039/760.

Desmaniar, Putri Andiny dan Johanes Krisdianto. (2016). Pusat Terapi Anak Autis Sindrom Asperger di Surabaya. Jurnal Sains dan Seni (5)2. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Latifa, Lela. 4 Jenis Gangguan Spektrum Autisme. (https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/4-jenis-gangguan-spektrum-autisme, 15 Juli 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun