Mohon tunggu...
Nur Panca Retnaningsih
Nur Panca Retnaningsih Mohon Tunggu... Perawat - a nurse student

compassion beyond capacity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi dan Manusia: Substitusi Perawat oleh Robot?

7 Juni 2022   23:24 Diperbarui: 7 Juni 2022   23:58 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Namun, dengan perkembangan dan penelitian teknologi robotik yang semakin maju, tidak menutup kemungkinan generasi TRINA berikutnya mampu melakukan berbagai tugas keperawatan yang lebih luas dan kompleks.

Robert (2019) menyebutkan teknologi AI akan mempengaruhi cara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. 

Pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan keperawatan akan beralih ke mempelajari cara berpikir baru dan memproses informasi—perawat akan menjadi integrator informasi, pelatih kesehatan, dan care giver manusia, yang didukung oleh teknologi AI. Perawat bukan digantikan oleh teknologi tersebut. 

Profesional perawatan kesehatan perlu mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi AI, berfokus pada peningkatan perawatan pasien dengan tetap mempertahankan nilai-nilai humanistik, etika, dan motivasi (Shuaib & Arian, 2020).

Kompetensi profesional perawat dan atribut kepedulian interpersonal penting dalam mengembangkan kepercayaan pasien (Dinç & Gastmans, 2013). Apakah teknologi robot AI dapat dipercaya? Isu akuntabilitas, privasi, transparansi, kesetaraan, dan keamanan perlu ditelaah untuk memastikan kepercayaan pada AI di bidang perawatan kesehatan. Horgan, et al (2019) menyebutkan inisiatif Eropa 

dalam membangun Voluntary Ethics Guidelines untuk AI dalam perawatan kesehatan disambut baik demi menetapkan standar dunia untuk AI, jaminan kepercayaan masyarakat dan industri. Pedoman Etika untuk AI telah diajukan oleh 

Kelompok Pakar Tingkat Tinggi tentang AI untuk mengatasi isu-isu etik di sektor kesehatan. Nakamura (2022) percaya bahwa sistem berbasis AI dan TI dapat membawa "empati" ke sistem perawatan medis.

 AI berimplikasi meningkatkan lamanya waktu interaksi perawat-pasien dengan tulus dan memulihkan "empati". AI dan robot hanya melakukan tindakan tanpa keterlibatan manusia.

Caring adalah karakteristik mendasar, harapan, dan kewajiban moral dari profesi keperawatan dan asuhan keperawatan (American Nurses Association, 2015). Stokes & Palmer (2020) menyimpulkan teknologi AI saat ini tidak mampu melakukan perawatan yang berfokus sense of caring dan etika. AI dapat diimplementasikan secara etis dalam batas mendukung dan meningkatkan peluang perawat untuk 

memberikan asuhan keperawatan yang unik, jika AI tidak melampaui nilai-nilai inti keperawatan, merebut aspek kepedulian yang hanya dapat dilakukan secara bermakna oleh manusia, seperti kepedulian, sentuhan dan kehadiran.

 Menurut Shang (2021), perlu adanya keterlibatan perawat dalam pengembangan teknologi AI yang digambarkan sebagai minat perawat, pelatihan, dan kompetensi teknologi agar semakin adaptif dengan AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun