Setiap sejam sekali mereka mengunjungi rumah kami berjalan kaki karna rumahnya hanya berselang beberapa rumah tetangga saja, selalu berulang-ulang begitu saja jika saya belum keluar dari zona nyaman yaitu kamar racun yang sering disebut oleh ibu saya.
Keseharian saya selalu ditemani mereka yang sangat aktif dan juga cerewetnya subhanallah, lucunya mereka tau ketika saya tidak dirumah mereka tak seharipun mengunjungi rumah karna setiap berangkat saya selalu berpamitan kepada ketiganya.
Setiap hari melihat tawa mereka bahkan rumah seperti taman kanak-kanak bukan hanya mereka anak tetanggpun juga sama, berasa rumah seperti kapal pecah kadang nangis karna aksi rebut merebut mainan kadang juga tertawa dengan kerasnya karna kelucuan dan kepolosan kata kata mereka.
Ketika saya baru pulang ibu ibu mereka memang sudah menunggu dirumah disinilah kebahagiaan mereka, bebas melakukan pekerjaan rumah karna anak-anaknya dititipkan kepada saya, kerepotan namun ada saja hal indah, sangat bahagia karena menjadi orang yang diperebutkan oleh mereka.
Inilah cerita berhargaku selama pandemi ini, bukan karna kebahagiaan meterial tapi karna kebahagiaan yang sesungguhnya, saya bahagia saya bersyukur, rumah adalah tempat dimana kita merasakan diperlakukan dengan sebaik baiknya.
Inilah liburanku bagaimana dengan liburanmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H