Mohon tunggu...
Nur Nazhifah
Nur Nazhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - part of society

Ruang opini mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Bimbel: Menjawab Tantangan Pendidikan 4.0 di Era New Normal

26 Desember 2021   22:57 Diperbarui: 26 Desember 2021   23:03 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun melihat kemungkinan lain mengenai bobroknya sistem pendidikan Indonesia dalam pandangan struktural fungsional, bukan tidak mungkin ada unsur dalam pendidikan formal yang tidak berjalan semestinya. Institusi pendidikan yang dibangun atas unsur kebijakan kurikulum nampaknya masih memiliki kekurangan. Sebut saja, kebijakan rombongan belajar dalam satu kelas yang terlalu banyak. Ini akan berdampak pada fokus dan konsentrasi siswa dalam proses belajar di kelas. Tidak hanya itu, fokus guru pun akan terpecah sehingga kurang maksimal dalam mengelola proses pembelajaran. Hal tersebut merupakan satu dari sekian banyak unsur dalam institusi pendidikan yang kurang berfungsi dengan baik. Sehingga menghasilkan ketidakteraturan dalam sistem pendidikan Indonesia khususnya dalam bidang sekolah formal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nurnajmi dengan judul "Pengaruh Rasio Jumlah Siswa dalam Kelas Terhadap Efektivitas Pembelajaran PAI di SMK Farmasi Samarinda" pada tahun 2019, ditegaskan bahwa jumlah siswa yang terlalu banyak di dalam kelas akan berdampak negatif pada proses pembentukan iklim belajar. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif antara rasio jumlah siswa di kelas terhadap efektivitas pembelajaran salah satu mata pelajaran (Wahyuningsih et al., 2020).

Fakta tersebut tentu saja berbeda dengan keadaan belajar di Bimbel yang lebih kondusif. Pada bimbel konvensional, jumlah siswa dalam satu kelas paling banyak diperkirakan adalah 15 orang. Adapun pada bimbel berbasis online, fleksibilitas dalam mengakses materi dan latihan soal adalah nilai lebih untuk membangun iklim belajar yang baik. Dalam penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Mekar H. Kinanti dkk di tahun 2020, belajar fisika secara online melalui video pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengulang-ulang materi video pembelajaran sampai siswa benar-benar paham. Dengan mengikuti bimbel online, maka hasil akhir yang pastinya ingin didapatkan yaitu siswa tidak lagi kesulitan dalam memahami pelajaran fisika yang dipelajari di sekolah, serta meningkatnya semangat, minat, dan bakat siswa dalam pemecahan masalah terkait fisika (Khinanti et al., 2020)

Didukung oleh penelitian serupa yang dilakukan oleh Rensi R. Banna dkk. pada tahun 2021. Penelitian kuantitatif dengan judul Pengaruh Bimbingan Belajar Secara Online atas Prestasi Belajar Matematika Siswa di Kelas XII SMK Kristen Tagari di Kota Rantepao menunjukkan pengaruh bimbingan belajar online atas prestasi belajar matematika siswa di kelas XII SMK Kristen Tagari di kota Rantepao. Besarnya pengaruh bimbingan dalam belajar secara online terhadap prestasi hasil belajar matematika siswa adalah sebesar 12,3% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain (Banna et al., 2021).

Akhir Kata

Bimbingan belajar merupakan bagian dari pendidikan formal yang turut menyanggah pilar institusi pendidikan. Inovasi yang dihasilkan oleh para pengembang platform bimbingan belajar, baik secara konvensional maupun online menjadi pilihan para peserta didik dalam membantu mereka memahami capaian pembelajaran di sekolah formal.

Mekanisme pembelajaran yang dari awal disajikan oleh bimbel online membuatnya bertahan di kala pandemi Covid-19 melanda. Cara ini kemudian menjadi pilihan jalan lain bagi siswa dalam belajar. Namun, biayanya yang cukup menguras dana membuat tidak semua siswa dapat mengaksesnya. Maka dari itu, ada baiknya jika pemerintah belajar membuat pengembangan kurikulum inklusif dari konsep pengemasan bimbel online. Cara belajar di sekolah saat pandemi bisa dibuat semenarik mungkin agar lebih efektif, dapat diakses kapan dan dimana saja supaya menghasilkan proses belajar yang fleksibel dan tentunya tanpa memungut biaya dari para orang tua murid. Dengan begitu, institusi pendidikan dapat berdiri utuh di era tatanan hidup baru yang menuntut percepatak informasi dan teknologi serta digitalisasi.

Daftar Pustaka

Buku

Haryanto, Sindung. (2012). Spektrum Teori Sosial: Dari Klasik Hingga Postmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hidayat, Rakhmat. (2014). Sosiologi Pendidikan Emile Durkheim. Jakarta: Rajawali Pers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun