"Kalian harus berteman dengan baik yaa anak-anak jangan ada yang bertengkar" pesan dari Bu guru itu diiyakan bersama-sama oleh para siswa di kelas itu.Â
Aku mengikuti jalannya kegiatan belajar mengajar. Aku duduk di samping seorang anak perempuan yang berasal dari Ambon dan beragama Kristen.
"Hallo, salam kenal! Nama beta Rensi," sapa anak manis itu yang duduk sebangku dengan aku.Â
"Salam kenal juga, aku Titin," jawabku dengan wajah sumringah.Â
Aku pun berteman dengan Rensi, anak cantik dari Ambon yang suka berbicara. Dia bercerita bahwa dia juga seorang pendatang. Ayahnya adalah seorang tentara yang mendapat tugas dinas di Kalimantan, jadi seluruh keluarganya turut pindah mengikuti sang Ayah.Â
"Besok, kamu main ke rumah beta ya" ajak Rensi padaku.Â
"Aku sih mau, tapi aku masih kurang hafal dengan jalannya" jawabku.
"Rumah beta dekat dengan rumahmu, nanti pulang sekolah kita pulang bareng ya, biar kamu tau rumah beta yang mana" sahut Rensi.Â
Aku mengiyakan ajakan Rensi, dan kami pun pulang bersama.
"Ini rumah beta" tunjuk Rensi ke arah rumah besar berwarna putih.
"Wah, ternyata dekat ya. Rumahku di sebelah sana," jawabku sambil menunjukkan ke arah rumahku.Â