Mohon tunggu...
Nur Mutiani
Nur Mutiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil Al-Battani

23 Desember 2023   12:46 Diperbarui: 23 Desember 2023   12:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONTRIBUSI AL-BATTANI DALAM ASTRONOMI DAN

MATEMATIKA

Hasmi 

Pendidikan Agama Islam

Institut Agama Islam Parepare

Hasmi8650@gmail.com

Abstrak

 Trigonometri adalah bidang matematika penting yang telah menjadi landasan bagi penelitian lain. Perkembangan trigonometri dapat ditelusuri kembali ke kontribusi matematikawan Muslim seperti al-Battani. Dengan mengumpulkan data melalui survei dan menganalisis data kualitatif, terbukti bahwa trigonometri merupakan bidang matematika yang penting. Al-Battani memainkan peran penting dalam perkembangan matematika modern, memperkenalkannya dalam buku astronomi Latin berjudul "De Scienta Stellarum -- De Numeris Stellarum et motibus." Trigonometri dianggap sebagai materi yang sederhana, dan penafsirannya mempunyai implikasi yang signifikan dalam dunia Islam. 

Kata kunci: Al-Battani, Trigonometri, Astronomi, Matematika

Pendahuluan

Ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak yang signifikan akibat perkembangan matematika dan kemajuannya saat ini. Kajian berbagai bidang matematika memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Matematika merupakan mata pelajaran yang membantu siswa memahami dunia dan berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai aktivitas seperti penelitian, pengajaran, dan pembelajaran. Karena sifatnya yang dinamis, banyak bidang lain yang juga menggunakan matematika. Matematika merupakan bahasa yang memberikan pemahaman yang jelas tentang apa yang perlu dilakukan. Hal ini sangat populer di negara-negara Barat seperti Eropa dan Amerika, serta di negara-negara Islam seperti Iran, India, dan Cina. Matematikawan Arab muslim yang paling populer kita dengar adalah al- Khawarizmi, atau biasa dikenal sebagai bapak aljabar. Ia memperkenalkan bilangan nol (0) sebagai tempat dalam basis sepuluh (desimal), dan penerjemah karya Yunani kuno. Matematikawan lainnya yaitu al-Battani, ia membuat observasi akurat yang memungkinkannya untuk memperbaiki data-data dari Ptolemy tentang bulan dan matahari, yang dihitung dalam perhitungan trigonometri. Untuk mengetahui lebih jauh tentang ilmuwan al-Battani, maka akan dibahas tentang siapa itu al-Battani serta apa saja kontribusinya yang diberikan dalam bidang matematika. Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini untuk menambah wawasan dengan mengenal biografi salah satu ilmuwan muslim yaitu al-Battani dan juga mengetahui kontribusi atau karya-karya al-Battani dalam bidang matematika.

Hasil dan pembahasan

Al Battani, juga dikenal sebagai Albategnius, adalah seorang astronom dan matematikawan terkemuka dari abad ke-8. Lahir di Harran, sebuah kota di wilayah Irak, pada tahun 858, ia adalah seorang tokoh terkemuka di dunia Islam. Al Battani menjalani kehidupan yang penting di Samarra, tempat dia belajar matematika, astronomi, dan astrologi. Pencapaiannya yang menonjol adalah penelitiannya yang ekstensif dan pemahamannya tentang hukum gerak dan gravitasi. Ia mengembangkan metode yang lebih baik untuk menghitung waktu dan jarak, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan astronomi selama ini. Al Battani juga unggul dalam trigonometri, menciptakan tabel trigonometri yang lebih akurat dan memperkenalkan konsep sin dan kosinus dalam matematika.

Al Battani melakukan penelitian tentang pembentukan planet dan bintang, dengan fokus pada pengurangan tumbukan planet-planet dan perbaikan sistem kalender planet. Karyanya sangat dihargai oleh mahasiswa di bidangnya, memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan astronomi melalui penelitian ekstensif dan partisipasi aktifnya.

Al Battani, lahir pada tahun 929 di Samarra, secara signifikan mempengaruhi generasi masa depan matematika dan astronomi, menjadi referensi penting di bidangnya, kemampuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang alam semesta merupakan inspirasi yang signifikan.

Al-Battani dalam Bidang Matematika

Al-Battani mengembangkan berbagai bidang di bidang astronomi, matematika (trigonometri, aljabar, geometri), dan geografi. Dia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap trigonometri bola, bidang matematika dengan banyak kontribusi terhadap astronomi. Dalam teori dasarnya, ia menggunakan sinus dan kosinus sebagai tali busur atau dawai, serta menggunakan tangen dan kotangen, yang kini penting untuk trigonometri modern.

Trigonometri digunakan dalam pengamatan astronomi yang dilakukan oleh Khalifah Makmun Ar-Rasyid dan Khalifah Abbasiyah. Sinus dan Kosinus digunakan untuk menerapkan simbol akord atau busur yang biasa digunakan dalam astronomi dan trigonometri. Dalam bahasa Arab, Sinus adalah jaib dengan bentuk teluk atau garis bengkok, sedangkan kotangen adalah lurus atau garis istiwa (khatulistiwa) dari Gnomon, kata Yunani kuno yang digunakan untuk menggambarkan langit.

 Tangen, kata al-Battani, adalah garis bayang-bayang melintang yang jauh di permukaan Gnomon. Ini mengukur garis lurus khatulistiwa melalui pengukuran bayangbayang yang menyeruak pada alat Gnomon. Teori tangen dan kotangen inilah yang kemudian menjadi dasar ilmu trigonometri. Alat Gnomon dipakai al-Battani membantu sumber ilham untuk menciptakan selai sekarang.

 Abbas bin Abdullah Habsy Al-Hisab Al-Marwarji, seorang astronom terkemuka, turut andil dalam pengembangan teori al-Battani dengan menghitung sinus, tangen, dan kotangen dari 0 derajat hingga 90 derajat. Hal ini mengakibatkan terciptanya kurva sinus, tangen, dan kotangen, yang digunakan dalam aljabar dan trigonometri untuk menghitung sferis. Kajian terhadap karya al-Battani juga memberikan kontribusi terhadap perkembangan matematika di Eropa, menjadikannya kemajuan yang signifikan di bidang tersebut..

Al-Battani menggunakan trigonometri untuk tingkat yang lebih tinggi dan orang pertama yang menggambar tabel kontangensi, yang menggambarkan penerapan trigonometri.:

Al-Battani adalah orang pertama yang menggunakan tabel dalam matematika untuk memahami sudut pada garis lurus. Dia juga menggunakan "ganjil" simbol yang digunakan oleh Ptolemaeus dalam trigonometri sinus. Al-Battani memperbaiki geometri aljabar untuk membandingkan sudut dan menggunakan aturan untuk menyederhanakan perhitungan aljabar.

Al-Batani juga menghitung hubungan sin x = a cos x dan menurunkan persamaannya.:

Al-Battani adalah karya yang luar biasa, terkenal adalah AzZaij Ash-Shabi', yang terkenal adalah deskripsi astronomis dilengkapi dengan tabel-tabel, berbagai observasi yang pernah dilakukan, yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan astronomi dan trigonometri di Eropa pada abad pertengahan dan memulai Renaisans..

Al-Battani mengutip komentar Joseph Hell tentang teori trigonometri yang menyatakan bahwa sinus, cosinus, dan tangen adalah konsep yang berhubungan dengan Arab. Baron Carra de Vaux, yang sebelumnya menyebut Muslim dalam The Legacy of Islam, berpendapat bahwa orang Arab memiliki peran penting dalam studi trigonometri bola. Hal ini menyebabkan kekaisaran Eropa menerima umat Islam sebagai negara mereka sendiri, tidak seperti periode Peurbach, Regiomantanus, dan Copernicus..

Al-Battani dalam bidang Astronomi

Al-Battani, seorang astronom terkemuka dari abad ke-20, dianggap sebagai salah satu dari 20 astronom terhebat dalam sejarah manusia. La Lande, seorang astronom asal Perancis, juga menyatakan bahwa Al-Battani merupakan astronom paling berpengaruh di negara tersebut dan raja-rajanya, termasuk pendiri Islam.

Astronomi telah dipengaruhi oleh berbagai astronom Yunani kuno, termasuk Ptolomeus dan astronom India. Ptolomeus dikenal oleh orang Arab sebagai Al-Majesty dan diyakini menemukan posisi matahari dengan mengamati planet-planet: Bumi, Bulan, Lima Planet, dan Bintang. Untuk memahami hubungan antara planet-planet ini, mereka menggunakan hukum gerak dan hubungan matematisnya. Namun, orang-orang Arab tidak mengetahui karya Ptolomeus dan tidak mengkritiknya tanpa jalan yang jelas. Karya Al-Battani, juga dikenal sebagai al-zayj atau kalender astronomi, berpengaruh dalam astronomi Arab dan hubungan antara Kekaisaran Arab dan Eropa selama Abad Pertengahan dan Renaisans. Al-Battani juga mempengaruhi pemahaman Ptolemeus tentang posisi matahari dengan bumi, mempengaruhi teorinya, dan mengamati hubungan antara waktu dan matahari. Al-Battani juga meramalkan perubahan cepat pada orbit bumi dan potensi dampaknya terhadap total planet.

Al-Battani juga mengembangkan ilmu tentang sifat awan dan pembentukannya. Ia mengembangkan teori baru yang menjelaskan sebaran dan lokasi awan, menjelaskan kondisi pembentukan awan, dan merujuk pada metrik Ptolemeus. Ia juga berkontribusi dalam studi tentang awan dan pola cuaca, seperti yang dijelaskan oleh Dantrhone pada tahun 1749 M.

Al-Battani adalah orang yang pertama kali menggunakan sinus dan kosinus dalam literatur pasti, menggunakannya sebagai sisi miring dan mendefinisikan kekayaan internal dan eksternal. Mereka juga menciptakan keseimbangan antara kedua aspek tersebut. Hukum diterapkan pada subjek yang sama dan berbagai individu dalam komunitas Yunani menggunakan literatur hukum untuk memahami rinciannya.

Al-Battani, seorang astronom Inggris tanpa penelitian baru yang dilakukan sejak abad ke-17, mencapai kesuksesan dalam dua cara: menggunakan metode dan teknik yang lebih maju daripada yang digunakan oleh Tiongkok, dan menggunakan pendekatan yang lebih efektif untuk menangani orang-orang yang terlibat dalam astronomi. Pendekatan ini juga digunakan di wilayah lain yang sebelumnya tidak dikenal oleh orang Tionghoa. Kontribusi Al-Battani terhadap astronomi dan geografi disebabkan oleh penggunaan metode konvensional.

Kesimpulan:

Abu Abdullah Muhammad bin Jabir bin Sanan Al-Harrani Ar-Raqqi Ash-Sha'ibi, lahir pada tahun 858 M dan meninggal di Damaskus pada tahun 929 M, adalah seorang astronom Arab dan bermarga "Ptolemaeus Arab" karena hubungannya dengan Claudius Ptolemaeus. Dia adalah seorang astronom Arab terampil yang dikenal sebagai Tsabit bin Qurah dan dipengaruhi oleh banyak astronom, termasuk Ali bin Isa Al-Asthurlabi dan Yahya bin Abu Manshur. Al-Battani adalah tokoh terkemuka dalam astronomi, matematika, dan geografi Arab. Dia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap trigonometri, khususnya dalam teori sinus dan kosinus, serta teori sinus dan kosinus, yang kemudian menjadi trigonometri modern. Al-Battani dipengaruhi oleh astronom seperti Khalifah Makmun Ar-Rasyid dan Khalifah Abbasiyah, yang menggunakan prinsip sinus dan cosinus untuk mempelajari aords dalam astronomi. Ia juga mempengaruhi perkembangan trigonometri di Eropa, khususnya pada periode Renaisans. Kontribusinya terhadap astronomi dan matematika diakui oleh para sarjana seperti Joseph Hell, yang percaya bahwa orang Arab adalah orang pertama yang menerapkan trigonometri pada bola.

Al-Battani, seorang astronom terkemuka, hidup selama 20 tahun hingga kematiannya. Dia dianggap sebagai salah satu dari 20 astronom terhebat dalam sejarah manusia, dan dia dianggap sebagai astronom paling berpengaruh di dunia Islam. Karya Al-Battani sangat dipengaruhi oleh Ptolomeus dan astronomi India. Karyanya tentang planet dan posisinya berpengaruh di dunia Arab, khususnya pada Abad Pertengahan. Al-Battani juga berkontribusi dalam pengembangan konsep matahari dan bulan, mengembangkan teori dan konsep baru terkait hubungan matahari dan bulan. Dia juga berkontribusi pada pengembangan sinus dan kosinus dalam astronomi, yang dia gunakan sebagai sisi miring dan memberikan definisi matahari dan bulan. Kontribusi Al-Battani terhadap astronomi sangat signifikan dalam pengembangan metode ilmiah dan pemahaman tentang alam semesta. Kontribusinya terhadap astronomi berperan penting dalam membentuk pemahaman tentang alam semesta dan berbagai aspeknya.

DAFTAR PUSTAKA

M. N. Arsyad, Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah. Bandung: Mizan, 1989.

Savana, "Al-Khawarizmi The Father of Algebra Al-Khawarizmi Bapak Aljabar."

I. Maula, A. S. Pambudi, and Z. Rohmah, "Perkembangan Matematika dalam Sejarah Peradaban Islam," Pros. Konf. Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, vol. 1, pp. 115-- 119, 2018.

M. G. Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam. Jakarta: Pustaka AlKautsar, 2012.

Zahrani K, J., Al-Battani Penemu Berbagai Teori Matematika, Cet. 3 (Bandung: Puripustaka, 2015)

S. Akhmad, Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008

Sudradjat, "Peranan Matematika dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi," no. The Power of Mathematics for all Aplication, Jan. 2008

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun