ANALISIS UNSUR BUNYI DAN MAKNA DALAM KUMPULAN PUISI NARATIF INSPIRASI TANPA API KARYA TRI BUDHI SASTRIO
Â
1Nurmin, 2Sri Utami, 3Tri Budhi SastrioÂ
Universitas Dr.Soetomo, Indonesia
1nurminmarzuki76@gmail.com, 2sri.utami.mpd@unitomo.ac.id, 3tribudhis@yahoo.com.
 Abstrak
Artikel ini membahas tentang menganalisis unsur bunyi dan makna dalam Kumpulan Puisi Naratif Inspirasi Tanpa Api Karya Tri Budhi Sastrio. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui unsur bunyi dan makna dalam puisi Kumpulan Puisi Naratif Inspirasi Tanpa Api Karya Tri Budhi Sastrio.
Jenis penelitian yang digunakan deskriptif  kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan puisi naratif  Inspirasi Tanpa Api Karya Tri Budhi Sastrio yang diterbitkan oleh penerbit C.V Jejak Publisher Tahun 2018. Metode pengumpulan data yang  digunakan yaitu pustaka, baca, dan catat. Teknik analisis data menggunakan teknik  analisis deskriptif (descripstive analysis) dan analisis isi (content analysis) untuk menemukan unsur bunyi dan makna dalam puisi Kumpulan Puisi Naratif Inspirasi Tanpa Api Karya Tri Budhi Sastrio.
Berdasarkan hasil penelitian unsur bunyi dalam Kumpulan Puisi Naratif Inspirasi Tanpa Api Karya Tri Budhi Sastrio diperoleh gambaran bahwa aspek bunyi asonansi (pengulangan huruf vokal) pada puisi (1) Sebelas...Sebelas...Sebelas..., (2) Airmata Bahagia bagi Zhang Gadis Cina, (3) Kartini Sang Wanita Pejuang bunyi vokal di setiap akhir larik yang dominan bunyi vokal /a/, /i/, dan variasi bunyi /a/, dan /i/. Aspek bunyi aliterasi (pengulangan huruf konsonan pada setiap larik) berkonsonan bunyi /s/, /k/, /t/, /n/, /g/, dan /r/.Â
Aspek anafora (pengulangan kata di awal larik puisi) terdapat pada kata:Â tidak, undang-undang, Zhang, di, tetapi, bukti, merdeka, dan sambil. Aspek epifora (pengulangan kata di akhir larik puisi) terdapat pada kata: lahir, dunia, istimewa, raksasa, saja, istimewa, senja, ini, semesta, dan lantang.Â
Dan makna kias yang terdapat dalam Kumpulan Puisi Naratif Inspirasi Tanpa Api Karya Tri Budhi Sastrio diperoleh gambaran bahwa makna kias simile (perumpamaan), dan makna kias metafora terdapat pada puisi yang berjudul: (1) Sebelas...Sebelas...Sebelas..., (2) Airmata Bahagia bagi Zhang Gadis Cina, (3) Kartini Sang Wanita Pejuang, antara lain: Dan khusus seperti kejadian-kejadian nan istimewa (makna kias simile), Perjuangan Sang Putri Pemberani perajut label negeri (makna kias metafora) dan tidak memiliki makna kias personifikasi.