"Ibu......Ibu....., ayah.....ayah....., tolong.....tolong......". Raksasa it terus memanggil ayah dan ibunya. Orang tuanya berlarian mendekati anaknya.
"Ada apa, Si Hijau, mengapa kau teriak-teriak memanggil kami".
"Ibu....ayah lihat itu,". Raksasa itu menunjuk Mirna yang telah pingsan di lantai.
"Oh, tolong pa, angkat gadis ini ke kursi!,
Orang tua Si Hijau merawat Mirna, mengambil minyak gosok untuk diciumkan ke hidung Mirna dan telapak kaki serta jari-jemarinya. Tapi Mirna belum sadar juga.
Tiba-tiba si Hijau berteriak lagi.
"Ayah.....Ibu.....aku telah berubah wujud jadi manusia seutuhnya, lihat aku Bu, ini keajaiban Bu". Si Hijau melompat-lompat kegirangan  dalam kurungan  besi yang sangat besar.
Ayah dan Ibu Si Hijau menghampiri anak semata wayangnya meninggalkan Mirna yang masih pingsan di Sofa kamar tengah.
"Nak, semua yang terjadi hari ini petunjuk dari Maha Kuasa melalui perantara gadis itu, kutukan akan hilang bila ada seorang gadis melihatmu dalam keadaan berubah wujud jadi raksasa". Ibu dan ayahnya menghampiri Si Hijau dan Ibu membuka gembok kurungan  tersebut. Dan mereka saling berpelukan dengan penuh haru.
"Nak, semua ini hidayah dari Allah swt, engkau telah beribadah kepada Allah swt  selama puluhan tahun, dan doa kedua orang tuamu". Kata Ayah memeluk dan mencium pipi  anaknya yang telah tumbuh dewasa, pemuda yang sangat tampan.
"Oh, ya, Ayah, Ibu dimana gadis itu yang telah menyelamatkan aku dari kutukan nenek moyang kita". Si Hijau beanjak meninggalkan kedua orang tuanya dan mencari di setiap ruangan.