Rindu ini bukanlah pilihan
Rindu ini bukanlah kuasaku
Satu-satunya yang bisa kuputuskan
Hanyalah reaksi atas rindu
Namun tetap saja
Aku masih manusia yang rapuh
Entah bagaimana...
Otak ini selalu saja
Menemukan cara untuk mengingatnya
Semesta seolah paham
Ketika mendung turut memanggil
Hey... kamu lihatlah ke sini!
Tak kusangka awan akan segesit itu
Melukis senyum manismu
Hanya untuk merayuku, tersipu malu!
Semesta kembali menunjukkan dukungan
Tangisan bumi tak tertahankan lagi
Kini, tingkah konyolmu menari dalam memori
Percikan air semakin berisik
Seberisik canda tawamu dalam otakku
Di balik jendela aku terpaku
Bisakah kamu hadir di sini?
Kaca jendela turut berbisik, lihatlah ke sini!
Finally...Namamu pun terukir indah di sana
Dan aku kembali tersenyum
Benarkah semesta mengizinkanku merindu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H