Terlahir dari keluarga yang sederhana dan berada di kampung membuat kami sangat menyukai yang namanya gorengan. Salah satunya adalah ubi goreng andalan keluarga kami. Yah, kami menamainya ubi goreng celup khas keluarga kami. Nikmatnya itu gak terlupakan.
Jaman kami sekolah dulu, paling suka sarapan kue bikinan mama. Aslinya enak gak ada duanya deh! Secara mama paling jago bikin kue, bukan sekedar muji yah tapi emang fakta. Bahkan selama beberapa waktu mama sempat dagang kue dan laris manis karena rasanya memang enak.
Suatu ketika mama gak sempat bikinin kue buat sarapan kita, padahal kita gak doyan sarapan nasi. Bedalah sama bapak yang suka sarapan nasi. Jadilah ide kreatif mama muncul. Digorengkanlah kami ubi (singkong) buat sarapan. Super simple sih bikinnya.
Berhubung waktunya mepet, nanti kita pada telat, pake sambel jadinya gak cocok, khawatir sakit perut juga sih makan yang pedas pagi pagi. Maka disandingkanlah sama teh panas. Mama emang super kreatif. Kata mama mau gak makan super cepat tapi nikmat?
Serentak kami jawablah "Mau dong pastinya!".
Mama bilang, "oke, kalian pakai seragam dulu!".
Abis seragaman, siaplah kita buat sarapan dan taraaa...muncullah ubi goreng celup ini! Sempat protes, "kok gini sih ma?".
Kata mama jangan protes dulu cobain aja dijamin enak. Dan benar saja ubi goreng celup adalah solusi paling tepat disaat lapar tapi waktu mepet. Dijamin super cepat lahapnya. Teh panas ditambah ubi goreng panas jadinya ubi goreng celup yang hangat.
Asli enak banget, rasa teh dan ubgor menyatu, dan pastinya mengenyangkan (karbohidrat). Ibarat kata sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui atau yang lebih pas lagi menyelam sambil minum air. Kira kira seperti itulah sensasinya makan ubgor celup ini. Very nice!
Akhirnya kami berangkat sekolah dengan senyum pepsodent, sambil berucap dalam hati, "pulang sekolah bikin lagi ahh!".
Btw, makasih resepnya mama. Ubi goreng celup jadi sesuatu yang ngangenin padahal uda pada dewasa semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H