Mohon tunggu...
Nurmasdi Ridloni
Nurmasdi Ridloni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Indonesia Membangun Jalan Perdamaian pada Konflik Rusia-Ukraina

5 Desember 2024   13:56 Diperbarui: 5 Desember 2024   14:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tantangan yang Dihadapi Indonesia

Meski memiliki niat baik, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam membangun jalan perdamaian untuk konflik Rusia-Ukraina.

Pertama, kompleksitas geopolitik global membuat proses mediasi menjadi sulit. Rusia memiliki kepentingan strategis yang mendalam di Ukraina, terutama terkait dengan keamanan dan pengaruh regional, sementara negara-negara Barat memberikan dukungan penuh kepada Ukraina, baik secara militer maupun ekonomi.

Kedua, posisi Indonesia sebagai negara nonblok kadang dipersepsikan ambigu oleh pihak-pihak yang bertikai.

Ada pihak yang menganggap Indonesia terlalu netral dan kurang memberikan tekanan terhadap Rusia, sementara pihak lain mungkin melihat Indonesia sebagai terlalu dekat dengan pandangan Barat.

Situasi ini memerlukan keseimbangan yang cermat untuk menjaga kredibilitas Indonesia sebagai mediator yang dapat dipercaya.

Ketiga, keterbatasan pengaruh Indonesia di panggung geopolitik global juga menjadi tantangan.

Sebagai negara berkembang, Indonesia harus bersaing dengan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Cina dalam menentukan arah kebijakan internasional terkait konflik ini.

Potensi dan Peluang Indonesia

Di tengah tantangan tersebut, Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk berkontribusi dalam resolusi konflik ini.

Pertama, sejarah panjang Indonesia dalam diplomasi perdamaian, seperti peran aktifnya dalam Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Nonblok, memberikan legitimasi moral bagi Indonesia untuk mempromosikan dialog dan negosiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun