Mohon tunggu...
Budi Setiawan
Budi Setiawan Mohon Tunggu... Petani - Petani

petani lereng gunung sumbing temangung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen-cerita Terbunuhnya Seorang Demonstran

16 April 2017   17:36 Diperbarui: 17 April 2017   02:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Menyaksikan seorang saksi berkata:

pagi itu, ya, saya melihatnya mondar-mandir di atas makam,

membawa tali dan selembar kertas putih

(kalau tidak salah juga menjinjing cangkul di tangan kanannya).”

Maka, akan aku teruskan cerita yang sebenarnya terjadi kepadamu, kepada mereka yang menyuruhku diam membisu dan kepada anda para kolega, para rekan-rekan bisnis dan politisi aku telah lega atas kesaksianku. Aku berkata jujur bahwa aku yang membunuh diriku sendiri.

Aku tak kuat untuk menanggung beban berat ini, bahwa akulah seseorang itu yang telah menembakkan sebutir peluru di dada seorang demonstran.

Dan esok hari makam itu, makam seorang demonstran terbelah dua. Entah siapa yang menggalinya. (Namun, menurut pengakuan warga, Ia melihat ada selembar kertas putih berkibar diatas makamnya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun