menunggu seseorang yang mampu masuk kerumahnya yang kokoh itu
ada terpikir di pemuda itu “ zaman sekarang telah berubah, orang banyak menggunakan nafsunya bukan otaknya, jadi mana bisa mungkin bisa masuk kedalam rumahku ini jika mereka menggunakan nafsunya”.
Tetapi pekiran itu terus di elakkan, dan pemuda itu terus berharap
agar ada bidadari dari langit kembali datang kerumahnya
Bidadari yang baik hatinya
Lembut perkatanya
Sopan penampilanya
Dan yang pasti ia datang bukan membawa nafsu
Maka akan terbukalah pintu rumahku untuknya..
Pemuda itu adalah aku, dan bidadari dari langit itu adalah kamu.
aku adalah penulis ini, dan kamu adalah pembaca tulisan ini.