Mohon tunggu...
Nurmaliza Arfianti
Nurmaliza Arfianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo saya nurmaliza arfianti dari prodi Ilmu Komunikasi Universitas Perintis Indonesia dengan memiliki hobi membaca dan menulis, saya juga penyuka pantai. Be happy be smile

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uniknya Kebudayaan Minangkabau Malam Bainai

9 Juli 2022   16:20 Diperbarui: 9 Juli 2022   16:29 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Uniknya Kebudyaan Minangkabau Malam Bainai

Nurmaliza Arfianti 09 Juli 2022 10.30 a.m

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya dari 34 provinsi di Indonesia. Salah satu kebudayaan unik itu ialah Malam Bainai.

Malam bainai ialah malam dimana calon anak daro berkumpul dengan kedua orang tua, bako/baki, etek, apak, mamak dan anggota keluarga lainnya untuk dipasangkan daun pacar merah yang ditumbuk halus (daun inai). Prosesi malam bainai juga dimanfaatkan oleh calon anak daro untuk meminta maaf kepada kedua orang tua dan sanak saudara serta meminta doa restu agar pernikahan yang akan dijalani diberi keberkahan oleh Allah SWT.

Yaitu tradisi yang biasa dilakukan oleh perempuan menjelang pernikahan di Minangkabau. Perempuan ini biasa disebut dengan sebutan Anak daro, sebutan untuk pengantin wanita di minangkabau. Pada proses acara malam bainai ini anak daro akan di pakai inai/henna untuk di pakai kan di kuku anak daro.

Pada zaman dahulu hanya pemakaian henna di kuku saja. Namun pada zaman sekarang menurut perkembangan zaman pemakaian henna sudah bervariasi dan beragam dari penggunaan henna hingga tangan dengan menggunakan motif-motif cantik.

Pemakaian henna atau innai ini pada zaman sekarang tidak hanya warna oren akan tetapi ada juga bewarna putih dan merah.

Di adat minangkabau ini juga ada tradisi dalam memakaikan inai kepada anak daro.

Pada pemasangan inai di jari terdapat arti dari masing-masing jari yang dipasangkan inai tersebut yaitu:

1) Ibu jari

Ibu jari atau jempol melambangkan penghargaan, kebaikan, dan pujian si calon istri kepada calon suami

2) Telunjuk

Telunjuk melambangkan kehati-hatian calon istri dalam bertindak, tidak semena-mena dalam bersikap, dan tidak leluasa dalam memerintah

3) Jari tengah

Melambangkan kehati-hatian dalam menimbang hati calon mertua, calon ipar, calon besan dan orang lain.

4) Jari manis

Melambangkan keidelaisan pasangan dalam menjalankan hidup berumah Tangga

5) Jari kelingking

Kelingking bermakna terkecil. Artinya kelingking merupakan jari yang paling kecil dan terletak di paling ujung yang melambangkan pengharapan agar calon anak daro dapat bersikap, rendah hati, tidak sombong selalu tawaddu'. Diharapkan juga calon anak daro tidak tersisihkan, terkebelakangi oleh calon ipar, calon besan, calon mertua serta keluarga lainnya.

Dalam perkembangannya, sesuai dengan perubahan zaman prosesi malam bainai banyak mengalami perubahan yang signifikan. Dimana pada masa lalu penyajian malam bainai hanya dilakukan secara sederhana, namun dengan bergulirnya waktu penyajian malam bainai masa sekarang lebih menarik dan tidak membosankan dengan menggunakan jasa sanggar seni yang mengemas pelaksanaan malam bainai dengan baik.

Menurut pendapat saya, Nurmaliza Arfianti dari prodi Ilmu Komunikasi Universitas Perintis Indonesia kebudayaan malam bainai dari Sumatra Barat ini sangat unik dan bagus, dari kebudayaan malam bainai ini tidak hanya sumatra barat tetapi dari daerah lain juga ada yang mengikuti proses memakai henna pada jari tangan nya pada saat sebelum pernikahan. 

Dengan banyak nya kebudayaan di Indonesia tentu kita sebagai masyarakat harus bisa melestarikan dan menjaga kebudayaan kita dengan baik. Sebagai masyarakat asli Minangkabau saya harus bisa menjaga dan melestarikan budaya yang ada di minangkabau salah satu kebudayaan yang harus di lestarikan ialah tradisi malam bainai. Jika kebudayaan ini tidak di lestarikan tentu akan hilang. Karena yang akan menjaga kebudayaan ini ialah diri kita sendiri dan masyarakat minangkabau.

Bagi masyarakat minangkabau melaksanakan proses malam bainai merupakan bagian dari prosesi pernikahan yang termasuk didalam upacara adat Minangkabau. 

Dengan pengadaan prosesi malam bainai dapat menambah arti dari pernikahan sesungguhnya yang mencangkup penyucian diri (bamandi-mandi), kesiapan lahir bathin calon anak daro dalam menjajaki kehidupan kelak (maniti kain kuniang) dan nasehat-nasehat yang diberikan oleh keluarga calon anak daro dalam berumah tangga (bainai).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun