Beliau mengatakan dalam survei yang dilakukan pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas UIN Sunan Kalijaga dapat diambil data bahwa media sosial lebih digemari untuk penyampaian informasi mengenai politik dan negara. Namun ia juga menyayankan bahwa media sosial justru banyak adannya berita hoax, sehingga ia mengharapkan agar generasi muda lebih bijak dala menyeleksi berita yang ada.
Vania Yoanda, sebagai influencer juga membenarkan hal yang disampaikan Ketua KPU mengeni penggunaan media sosial. Dia memberikan beberap tips dan trik bagi anak muda dalam menyikapi berita pemilu yang ada di media sosial. Selain itu Vania berpesan agar mahasiswa benar benar menggunakan kesempatan memilih dengan sungguh sungguh dan tidak golput.Â
Diskusi dilanjutkan dengan materi Ketua Bawaslu DIY, Ibu Sutrisnowati. Ia memberikan hal-hal yang menjadi strategi beserta tugas Bawaslu Yogyakarta dalam mengawal jalannya pemilu 2024 yang sukses dan kondusif. Ketua BEM UIN Sunan Kaljaga, Akhmad Makarim Pramudita menambahkan mengenai pemilih muda pemilu 2024. Ia mengatakan bahwa mahasiswa memiliki peran yang sangat penting pada pesta demokrasi mendatang. Mahasiswa harus memahami mengenai partai politik yang akan dipilih dan menyingkirkan hoax yang mengganggu pemikiran bangsa.
Pada penghujung acara mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengungkapan pendapat dan pertanyaan menegenai materi-materi yang telah disampaikan para narasumber yang ada. Dengan hal ini diharapkan generasi muda yang kelak akan menggunakan hak suarannya dalam pemilu dapat lebih siap dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H