Memang, kalau sudah menulis, cling cling juga, lupa daratan akhirnya, ada beberapa lembar yang harus aku delete untuk memenuhi aturan main tersebut. Duuuuh uangel banget lek kudu motong tulisan. Akhirnya, buat refresh akupun minta dikirimi tulisannya temenku dan wow tulisannya ilmiah banget dan K3 banget.Â
Tapi, aku harus tetap percaya diri dan gak boleh minder, kenapa? Tulisan kita juga punya nyawa, ketika kita dengan tulus hati mengerjakannya, menghargainya, mengapresiasinya, insyaallah tulisan itu akan menghargai kita.
Dengan candaan bareng-bareng sahabat IKMB 2010 waktu itu, ada Sheika, ada Pipin Madam Dinta yang juga mengerjakan abstrak untuk disubmit di Konferensi Internasional sepertinya, akhirnya artikelku bener-bener jadi dan tersubmit ke panitia.
Hanya kata "Bismillah, semoga mendapatkan hasil terbaik" serta doa dari sahabat-sahabatku yang di dekanat waktu itu aku semakin pede untuk mengirimkan karyaku. Iya yang penting sudah membaca sana sini, topik ini topik itu, aku akan sangat bangga dengan tulisanku apapun hasilnya nanti.
Akupun pulang dengan perasaan lega banget. Bisa tidur di bis dengan tenang hahahhaha. Untung saja gak kesasar, gak kebawa Bis sampai Malang.
Â
***Â
2 minggu setelah itu sembari magang di Puskesmas Pasirian kala itu, aku memejamkan mataku untuk melihat pengumuman.
Tak disangka bondo nekat buat menulis tentang K3, tentang "Zero Accident", yang gak tahu apa-apa sebelumnya, hanya bermodal kesenangan menulis dan modal baca, takdir berbicara lain.
Tuhan memang Maha Romantis kok, yang penting usaha-usaha dan doa, keajaiban pun datang. Karyaku diterima, mendapatkan Juara 2 Kategori Artikel Ilmiah, dan amazingnya di antara karya yang diterima itu semuanya adalah anak K3 murni yang mengirim, hanya aku yang dari Kesehatan Masyarakat.
Iya, dosen-dosen pembimbing karya tulisku selalu bilang, kita harus kuat di Kesehatan Masyarakatnya, ketika aku merengek bahwa yang ikut banyak anak tekniknya, babibu pokoknya, dosenku selalu bilang, keunikan yang kita miliki "kesehatan masyarakat" harus kita tonjolkan, buat dunia tahu bagaimana kesehatan masyarakat itu.