Mohon tunggu...
Nurmala Hidayatullah
Nurmala Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya yaitu, membaca, menonton, healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu-isu Sosial Emosional di Sekolah Dasar seperti Bullying, Masalah Disiplin, atau Interaksi Sosial di Kelas

18 Januari 2025   15:16 Diperbarui: 18 Januari 2025   15:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah sosial dan emosional di sekolah dasar: bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial

Sekolah dasar merupakan masa penting dalam pembentukan karakter, keterampilan sosial dan emosional anak. Namun tahap ini seringkali ditandai dengan berbagai masalah sosial dan emosional yang mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan siswa. Beberapa permasalahan utama yang biasa ditemui di sekolah dasar antara lain perundungan, masalah kedisiplinan dan interaksi sosial di dalam kelas. Masalah-masalah ini tidak hanya menjadi perhatian berdampak pada individu yang memilikinya, tetapi juga pada lingkungan kelas secara umum.

1. Penindasan di sekolah dasar

Penindasan merupakan salah satu masalah sosial yang paling sering terjadi di sekolah dasar. Penindasan didefinisikan sebagai perilaku agresif yang disengaja, berulang, dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara penyerang dan korban. Bentuk perundungan bisa berupa fisik (memukul, mendorong), verbal (menghina, mengejek) maupun sosial (isolasi). seseorang dalam kelompok).

Penyebab Bullying

Kurangnya empati

Anak-anak yang tidak diajarkan empati atau toleransi lebih cenderung melakukan tindakan bullying.Lingkungan keluarga: Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh konflik atau kurang perhatian cenderung meniru perilaku agresif di sekolah.

Tekanan sosial

 Anak-anak mungkin merasa perlu menunjukkan kekuasaan atau dominasi agar diterima oleh teman sebayanya.Penyakit Influenza INTIMIDASIUntuk korban: Penindasan dapat menyebabkan stres, harga diri rendah, kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan trauma jangka panjang.

Tentang penulis

 Anak-anak yang melakukan perundungan cenderung mengalami kesulitan dalam hubungan sosial di kemudian hari, serta berisiko mengalami masalah perilaku lainnya.Untuk lingkungan kelas: Penindasan menciptakan suasana tidak nyaman, mengurangi rasa aman dan memengaruhi proses pembelajaran.

Upaya anti perundungan

Pendidikan anti perundungan

Guru dan sekolah harus mendidik siswa tentang dampak negatif penindasan dan pentingnya saling menghormati.

Pendekatan restoratif

Pendekatan ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara pelaku kekerasan dan korban melalui mediasi yang dipimpin oleh seorang guru atau konselor.

Keterlibatan orang tua: 

Sekolah harus melibatkan orang tua dalam mendukung perubahan perilaku anak.

2. Masalah kedisiplinan di sekolah dasar

Masalah disiplin adalah tantangan lain yang sering kami hadapi. oleh guru sekolah dasar. Masalah-masalah ini mencakup perilaku seperti melanggar peraturan kelas, mengganggu teman, atau mengalami kesulitan mengikuti instruksi guru.

Penyebab masalah disiplin 

Perlu perhatian: Beberapa siswa melakukan perilaku mengganggu untuk mendapatkan perhatian guru atau teman sebaya.

Berkebutuhan Khusus: Anak-anak dengan kelainan seperti ADHD atau masalah perilaku lainnya cenderung mengalami kesulitan dalam mengikuti peraturan kelas.

Kurangnya struktur: Kelas yang tidak memiliki struktur atau aturan yang jelas sering kali menyebabkan perilaku sulit diatur.Dampak masalah disiplinBagi guru: Guru dapat membuang-buang waktu mengajar karena harus menghadapi perilaku siswa yang nakal.

Bagi siswa lain: Masalah kedisiplinan mengganggu konsentrasi siswa lain dan menimbulkan suasana belajar yang kurang menyenangkan.

Untuk pelanggar: Anak-anak yang sering melanggar aturan mungkin mengalami kesulitan menyesuaikan diri lingkungan yang lebih terstruktur di masa mendatang.Strategi untuk mengelola masalah disiplin

Pendekatan positif: Menggunakan hadiah untuk perilaku baik lebih efektif daripada hukuman.

Konsistensi aturan: Guru harus menetapkan aturan yang jelas dan konsisten untuk semua siswa.

Pendekatan individual: Guru dapat memperhatikan siswa yang sering melanggar peraturan untuk memahami penyebab perilaku ini.

3. Interaksi sosial di kelas

Interaksi sosial merupakan bagian penting dari kehidupan sekolah dasar. Namun, tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Masalah dengan interaksi sosial mungkin mencakup kesulitan berbagi, bekerja sama, atau menyelesaikan konflik dengan teman.

Penyebab masalah interaksi sosial

Perbedaan kepribadian: Anak-anak yang introvert atau pemalu cenderung mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman sebayanya.

Bahkan tidak Keterampilan sosial: Tidak semua anak belajar berbagi, mendengarkan, atau bekerja sama.

Lingkungan yang kompetitif: Lingkungan yang terlalu kompetitif dapat membuat anak enggan bekerja sama atau berbagi.

Dampak masalah interaksi sosialIsolasi sosial: Anak-anak yang mengalami kesulitan berinteraksi sering kali merasa terisolasi, yang dapat memengaruhi kesejahteraan emosional mereka.

Konflik antar teman: Kurangnya keterampilan sosial dapat menyebabkan konflik antar pelajar meningkat.

Keterampilan sosial yang buruk di masa depan: Masalah ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk membentuk hubungan saat dewasa.

Strategi untuk meningkatkan interaksi sosial

Aktivitas kelompok: Guru dapat merancang aktivitas yang melibatkan kolaborasi, seperti proyek kelompok atau permainan tim.

Keterampilan sosial: Siswa dapat mempelajari keterampilan sosial, seperti memulai percakapan, menyelesaikan konflik, atau membagikan.

Lingkungan Kelas Inklusif: Guru harus menciptakan lingkungan kelas yang menghargai perbedaan dan mendorong kolaborasi.

Kesimpulan

Masalah sosial dan emosional seperti perundungan, masalah disiplin dan interaksi sosial di sekolah dasar merupakan tantangan yang memerlukan perhatian khusus. Guru, orang tua, dan komunitas sekolah harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional anak. Dengan pendekatan yang tepat, Anak-anak dapat belajar mengelola emosi, menghormati orang lain, dan membentuk hubungan sehat dengan teman sebayanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun