Contoh: Seorang anak yang melihat orang tuanya bersedih mungkin akan menawarkan pelukan atau kata-kata penghiburan, karena mengetahui bahwa orang tuanya membutuhkan dukungan emosional.
4. Empati terhadap kondisi kehidupan orang lain (usia sekolah ke atas)
Pada tahap ini, anak-anak dan remaja mulai memahami bahwa emosi orang lain tidak hanya disebabkan oleh situasi saat ini, tetapi juga oleh kondisi kehidupan yang lebih luas. Mereka dapat menunjukkan kepekaan terhadap isu-isu yang kompleks, seperti ketidakadilan sosial atau kesulitan ekonomi.
Contoh: Seorang remaja mungkin merasa sedih dan termotivasi untuk membantu ketika mengetahui bahwa seseorang kehilangan rumahnya karena bencana alam.
Mekanisme empati
Hoffman mengidentifikasi beberapa mekanisme yang mendukung respons empati seseorang, yaitu:
1. Mimikri emosional
Ini adalah proses otomatis di mana seseorang meniru ekspresi emosi orang lain, seperti tersenyum ketika melihat orang lain tersenyum. Peniruan ini membantu individu mendengar apa yang didengar orang lain.
2. Saya secara langsung merasakan keadaan emosional
Ketika seseorang Dengan mengamati situasi sulit, mereka dapat merasakan emosi orang lain melalui pengalaman langsung, misalnya merasa cemas saat melihat seseorang dalam bahaya.
3. Pengambilan perspektif kognitifÂ