Berikut konfliknya:
Inisiatif : Ketika pengasuh mendorong dan mendukung anak untuk mengambil inisiatif, mereka dapat mulai merencanakan kegiatan, menyelesaikan tugas, dan menghadapi tantangan.
Anak-anak akan belajar mengambil inisiatif dan memegang kendali atas lingkungannya.
Mereka dapat mulai berpikir sendiri, merumuskan rencana, dan melaksanakannya, yang membantu menumbuhkan rasa memiliki tujuan.
Rasa bersalah : Jika pengasuh menghambat pengejaran aktivitas mandiri atau mengabaikan atau mengkritik upaya mereka, anak mungkin merasa bersalah tentang keinginan dan inisiatif mereka.
Hal ini berpotensi menimbulkan perasaan bersalah, meragukan diri sendiri, dan kurangnya inisiatif.
Tahap 4. Industri vs. Inferioritas
Krisis psikososial keempat Erikson, yang melibatkan ketekunan (kompetensi) vs. Inferioritas terjadi selama masa kanak-kanak antara usia lima dan dua belas tahun. Pada tahap ini, anak-anak mulai membandingkan diri mereka dengan teman sebayanya untuk mengukur kemampuan dan harga diri mereka.
Berikut konfliknya:
Industri : Jika anak-anak didorong oleh orang tua dan guru untuk mengembangkan keterampilan, mereka memperoleh rasa industri---perasaan kompeten dan percaya pada keterampilan mereka.
Mereka mulai belajar bekerja dan bekerja sama dengan orang lain dan mulai memahami bahwa mereka dapat menggunakan keterampilan mereka untuk menyelesaikan tugas. Hal ini menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka untuk mencapai tujuan.