Mohon tunggu...
Nurmala Hidayatullah
Nurmala Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya yaitu, membaca, menonton, healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan individu dalam teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget

20 Oktober 2024   22:23 Diperbarui: 28 Oktober 2024   07:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Perkembangan Kognitif Sosiokultural Vygotsky

Lev Vygotsky (1896-1934) adalah seorang psikolog dan guru Rusia yang mengembangkan teori tentang bagaimana interaksi sosial memengaruhi perkembangan kognitif kita. Teori ini dikenal sebagai Teori Sosiokultural Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky.

Vygotsky mengembangkan teorinya sekitar waktu yang sama dengan psikolog Swiss Jean Piaget yang mengembangkan teori tentang perkembangan kognitif, tetapi teori-teori tersebut berbeda dalam hampir setiap hal. Beberapa karya Vygotsky masih diterjemahkan dari bahasa Rusia.

Teori perkembangan sosial Vygotsky menegaskan bahwa perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak dapat diarahkan dan dimediasi oleh interaksi sosial mereka. 

Teorinya (juga disebut teori sosiokultural Vygotsky) menyatakan bahwa belajar adalah proses sosial yang krusial, bukan perjalanan penemuan yang independen. Ia menjelaskan hal ini dengan menyatakan bahwa pembelajaran anak sangat diuntungkan jika dibimbing oleh anggota masyarakat yang lebih berpengetahuan - seperti orang tua atau guru.

Teori sosiokultural Vygotsky juga menyatakan bahwa anak-anak menginternalisasi dan belajar dari keyakinan dan sikap yang mereka saksikan di sekitar mereka. Ia percaya bahwa budaya memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan kognitif dan oleh karena itu perkembangan ini bervariasi di berbagai budaya. Vygotsky juga menekankan pentingnya bahasa sebagai akar dari semua pembelajaran.

Teori Jean Piaget 

 Menurut  Jean Piaget kecerdasan anak seiring bertambahnya usia

Perkembangan kognitif adalah perkembangan pada manusia yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan dalam memahami, mengolah informasi, mengingat, serta mengambil keputusan. Perkembangan ini termasuk dalam proses tumbuh kembang anak yang dapat memengaruhi beberapa aspek, yaitu:

Perhatian, yaitu proses pemusatan fokus dan konsentrasi pada suatu aktivitas atau objek.

Memori dan daya ingat, yaitu fungsi kognitif yang berhubungan dengan kemampuan dalam menyimpan, memproses, dan mengingat kembali pengalaman atau informasi yang sudah didapatkan.

Peran eksekutif, yaitu kemampuan dalam merencanakan, merealisasikan keinginan, dan menyelesaikan suatu masalah pada kehidupan.

Kemampuan berbahasa, yaitu fungsi kognitif yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk merangkai kata-kata saat berbicara dengan orang lain.

Merasa dan mengamati, yaitu fungsi kognitif yang membuat seseorang mampu mengenali, memahami, dan merasakan rangsangan dari lingkungan di sekitar.

 Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Berdasarkan Teori Piaget

 

Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, seorang filsuf dan ahli perkembangan psikologi asal Swiss, kecerdasan anak akan berubah seiring dengan pertambahan usia. Adapun tahapan perkembangan kognitif anak menurut teori Piaget adalah sebagai berikut:

 1. Tahap Sensorimotor (Usia 18--24 Bulan)

 Tahap sensorimotor adalah tahap pertama dari perkembangan kognitif anak yang terjadi pada usia 0--2 tahun. Pada tahap ini, anak akan belajar untuk mengenal diri sendiri dan dunia luar melalui kemampuan sensorik (melihat dan mendengar) serta tindakan motorik (menyentuh dan menggapai).

Semua hal yang dipelajari anak pada tahap sensorimotor akan didasarkan pada pengalaman dan trial and error. Misalnya, anak akan menangis jika ingin mendapatkan perhatian atau mengetahui keberadaan orang tua saat bermain petak umpet.

2. Tahap Praoperasional (Usia 2--7 Tahun)

Tahap praoperasional adalah masa di mana anak akan mengembangkan kemampuannya dalam mengingat dan berimajinasi. Selain itu, pada tahap ini, anak memiliki kecenderungan untuk meniru cara seseorang dalam berbicara dan berperilaku.

Pada tahap ini, anak masih belum bisa menggunakan logika maupun mengubah, menggabungkan, dan memisahkan pikiran atau idenya. Hal inilah yang membuat anak usia 2--7 tahun kerap memiliki teman imajinasi.

 3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7--11 Tahun)

 Tahapan perkembangan kognitif anak selanjutnya adalah tahap operasional konkret pada usia 7--11 tahun. Tahapan operasional konkret ditandai dengan perkembangan kemampuan pemikiran logika, namun hanya untuk objek fisik.

 4. Tahap Operasional Formal (12 Tahun Ke Atas)

 Tahap operasional formal merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak menurut teori Piaget. Tahap operasional formal akan dimulai saat anak menginjak usia 12 tahun. Saat memasuki tahap ini, anak akan memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah, dan belajar merencanakan sesuatu.

Selain itu, tahap operasional formal juga memungkinkan anak untuk mulai memeriksa, menilai, dan mengevaluasi pikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun