2. Keamanan Emosional: Anak yang memiliki keterikatan yang aman dengan pengasuhnya merasa lebih percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan.
3. Regulasi Stres: Hubungan yang kuat dengan pengasuh membantu anak mengelola rasa takut atau cemas.
Salah satu konsep utama dalam teori Bowlby adalah internal working model, yaitu pola pikir yang terbentuk berdasarkan pengalaman keterikatan awal. Model ini memengaruhi bagaimana seseorang membangun hubungan dengan orang lain di masa depan.
Bowlby juga menekankan bahwa keterikatan terjadi dalam empat fase:
1. Fase Pra-Keterikatan (0-6 minggu): Bayi menunjukkan perilaku bawaan untuk mendekati pengasuh, seperti menangis atau tersenyum.
2. Pembentukan Keterikatan (6 minggu-6 bulan): Bayi mulai mengenali dan merespons pengasuh utama dengan cara yang berbeda dibandingkan orang lain.
3. Keterikatan yang Jelas (6 bulan-2 tahun): Anak menunjukkan ketergantungan emosional yang kuat, termasuk kecemasan saat pengasuh pergi.
4. Pembentukan Hubungan Timbal Balik (2 tahun ke atas): Anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan jadwal yang berbeda darin
Mary Ainsworth: Eksperimen "Strange Situation"
Mary Ainsworth memperkuat teori Bowlby melalui penelitiannya di Uganda dan Amerika Serikat. Ia menciptakan eksperimen yang disebut "Strange Situation", yang digunakan untuk mengamati pola keterikatan antara anak dan pengasuh. Dalam eksperimen ini, anak-anak (berusia 12-18 bulan) ditempatkan dalam situasi di mana mereka ditinggalkan di ruangan asing bersama orang asing, kemudian dipertemukan kembali dengan pengasuh mereka.
Ainsworth mengidentifikasi empat pola keterikatan utama berdasarkan respons anak dalam eksperimen ini: