Mohon tunggu...
nurma jamil
nurma jamil Mohon Tunggu... -

setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan dan saya tidak luput dari itu juga.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makanan Khas ButonSederhana menggugah Selera

15 November 2014   02:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:47 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kita masuk  pada topik makanan khas buton yang menggugah selera terlebih dahulu saya memperkenalkan tentang profil buton.
Kabupaten Buton terletak di Propinsi Sulawesi Tenggara dan sebagian orang mengenalnya sebagai Kota penghasil Aspal terkenal di Indonesia. Pada awalnya Kabupaten Buton beribukotakan Bau-Bau. Namun sejak diberlakukannya otonomi daerah, Kota Bau-Bau yang dulunya menjadi Ibukota dari Kabupaten Buton kini Pasarwajo mengambil alih sebagai Ibukota Kabupaten Buton mulai tahun 2003 silam dan Bau-Bau menjadi wilayah Kotamadya  Propinsi Sulawesi Tenggara.
Nah, diantara ciri khas buton yang paling di sukai oleh wisatawan yang datang  yaitu apalagi kalau bukan makanannya yang khas. Memang sih terlihat sederhana tapi bila di cicipi sangat menggugah selera. Makanan yang sering dijumpai di Kabupaten Buton terlihat sangat mudah dari bahannya, cara memasaknya, sampai penyajian bahkan pembuatannya pun terlihat sangat sederhana dan mudah.
Salah satu makanan unik Khas Buton ini, wajib dicoba bila mengunjungi wilayah Sulawesi Tenggara kabupaten Buton.

kasoami (soami)
Makanan ini merupakan suguhan utama yang diberikan masyarakat Buton kepada wisatawan yang datang. Kasoami juga merupakan makanan sehari-hari masyarakat Buton. Wisatawan yang berkunjung pun, tidak perlu khawatir untuk mendapatkan kasoami. Makanan ini sangat mudah dijumpai mulai dari tingkat rumah makan atau warung-warung pinggir jalan.

Kasoami dibuat dari singkong, menyantap Kasuami kurang lengkap bila tidak disandingkan dengan ikan sebagai lauk utamanya. Ikan laut biasanya disajikan dalam bentuk ikan bakar berbumbu maupun dalam ikan dengan bumbu rempah yang berkuah.
Proses pembuatan kasoami dimulai dari bahan utama singkong atau ubi kayu.  Mulai dari singkong yang dibersihkan lalu diparut kemudian diperas. Saat pemerasan dibutuhkan peralatan khusus, walau masyarakat umum biasa menggunakan tangan saja. Bantuan peralatan itu berfungsi agar ubi yang diperas bisa cepat kering. Berikutnya adalah pengukusan. Media pengukusan terbuat dari daun kelapa yang sudah dianyam dan berbentuk topi seperti piramida, kemudian setelah pengukusan singkong yang sudah diparut nantinya akan menyatu dan berubah warna. Warna singkong semula putih akan berubah menjadi kekuning-kuningan dan berarti tandanya kasoami sudah masak dan bisa di hidangkan.

Nah, biasanya menikmat kasoami lebih lengkap bila dihidangkan dengan tambahan lauk berupa ikan. Tidak ada keharusan jenis ikannya. Jenis ikannya bisa apa saja tapi lebih nikmat bila di dampingkan dengan ikan parende dan sebagian besar di santap dengan ikan bakar.

ikan parende

Makanan ini cukup terkenal di buton. Namun, untuk membuat ikan parende masyarakat Buton biasanya menggunakan ikan kakap merah.

Pembuatan ikan parende diawali dengan memasak air hingga mendidih, kemudian ikan kakap merah dimasukan. Bersamaan dengan itu dimasukan pula sereh dan daun salam  di dalam air mendidih tadi. Setelah ikan terlihat agak matang.baru tambahkan tomat,  bawang merah, daun kemangi, belimbing wuluh, jeruk nipis, daun bawang, cabai rawit, garam, merica dan gula. Untuk menambah kenikmatan bisa pula ditaburkan bawang goreng, setelah masakan tadi sudah matang.

Colo-colo

Di Buton juga ada Colo-colo yang hampir sama dengan sambal. Namun pembuatannya saja yang berbeda begitu juga dengan bahan dasar pembuatannya. Colo-colo berbahan dasar tomat, cabai, jeruk nipis, bawang merah, dan garam. Semua bahan yang ada dijadikan menjadi satu tanpa proses penggorengan, karena colo-colo disajikan dalam bentuk mentah. Paling enak disuguhi dengan ikan bakar dan kasoami. Sebagai penambah rasa, biasanya ditambahkan dengan sedikit minyak kelapa.

Kakussu
Makanan khas lainnya yang cukup terkenal di wilayah Buton adalah kakussu. Bahan utama makanan ini berupa jagung tua yang memang mudah didapatkan di Buton. Seperti membuat kasoami yang berbahan baku singkong, pembuatan kakussu pun tidak terlalu sulit, karena bahan dasarnya mudah didapatkan.

Kakussu terbuat dari Jagung dan sudah menjadi menu sehari-sehari sebagai pengganti nasi Cara membuatnya juga sangat sederhana.
Proses pembuatannya dimulai dari penumbukan jagung dan agar lebih gampang penumbukannya tambahkan dengan sedikit air. Jagung yang sudah ditumbuk kemudian direbus hingga terlihat lunak. Air rebusan jagung kemudian dibuang. Sebelum dimasak, campurkan santan kental bersama jagung. Sambil menunggu proses masak aduk terus dan beri garam secukupnya. Setelah terlihat mengental, baru diangkat dan siap untuk di hidangakan.

Onde-onde

Onde-onde juga merupakan makanan khas buton sebagai makanan pencuci mulut. Bahan dan cara pembuatannya pun sangat mudah. Bahan onde-onde : tepung ketan putih, air dan garam secukupnya, pewarna makanan, gula merah, dan kelapa parut. Cara membuat onde-onde yaitu campurkan tepung ketan , garam, air, pewarna makanan menjadi satu kemudian uleni sampai kalis atau tidak lengket, setelah adonan tercampur rata, ambil adonan satu sendok makan kemudian masukan isian gula merah dan bentuk bulat. Lakukan sampai adonan habis kemudian panaskan air sampai mendidih dan masak sampai matang setelah itu tirisak dan taburkan dengan kelapa parut.

Cucur

Cucur merupakan juga makanan pencuci mulut di daerah buton. Bahan tepung beras, vanili, air, gula merah, santan, 2 butir telur, dan minyak. Cara pembuatannya yaitu campurkan tepung beras, vanily, gula merah, santan dan telur sampai menjadi adonan kental kemudian setelah adonan tercampur ambil adonan sesuai takaran yang di inginkan kemudian goreng sampai matang.
Selamat menikmati.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun