Mohon tunggu...
Tatanu
Tatanu Mohon Tunggu... -

Blogger traveller & edukasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kronologis Penganiayaan Perawat oleh Dokter Orthopedi di RS DKT Lampung

24 Juni 2013   05:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:31 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1372026834470617334

Berdasarkan informasi dari pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lampung yang mengunjungi korban di rumah sakit, terverifikasi bahwa kejadian ini memang telah dialami oleh perawat Y. Photo dibawah ini adalah keadaan sebenar dari perawat Y setelah menjalani operasi rekonstruksi hidung yang dilakukan pada hari Senin tanggal 17 Juni 2013 lalu.

Keadaan korban saat ini wajahnya masih terlihat lebam, terutama dibawah mata. Nafas hanya bisa menggunakan mulut karena kedua hidung masih terpasang tampon. Sungguh brutal sekali perilaku dokter T itu. Silakan perhatikan sekali lagi keadaan perawat Y dalam photo diatas, sungguh miris sekali bukan?

Kejadian seperti ini tidak boleh terulang. Korban maupun perawat-perawat lain yang pernah dianiaya sepreti ini pasti merasakan sakit yang tidak terperi. Malu bahkan sakit hati. Begitupun profesi telah tercoreng oleh ulah oknum dokter spesialis orthopedi yang perilakunya tidak ubahnya seperti preman pasar yang tidak berpendidikan.

Pelaku – dokter spesialis orthopedi berinisial T – harus dihukum sesuai aturan yang berlaku di negara ini. Tidak boleh dibiarkan dan dimaafkan begitu saja. Biarkan pelaku meringkuk di penjara sebagaimana pelaku penganiayaan terhadap pramugari yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu.

Kepada organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung, proses kejadian ini dengan segera. Jangan sampai ada lagi perawat-perawat Y lain yang menjadi korban, jangan sampai ada lagi dokter-dokter T lain yang arogan dan sewenang-wenang terhadap orang atau profesi lain.

Kepada organisasi profesi PPNI Lampung, laporkan dokter T ini ke polisi. Laporkan pula pelaku kepada atasannya di wilayah teritorial Korem Garuda Hitam, juga atasannya lagi di Pomdam II Sriwijaya, bila perlu sampai Panglima TNI AD dan Presiden Republik Indonesia. Tidak lupa laporkan pula kepada dinas kesehatan dan instansi terkait.

Kepada PPNI Lampung, laporkan pula pelaku kepada Komnas HAM ataupun LBH yang ada disana. Pastikan bahwa pelaku diproses sebagaimana rakyat Indonesia lain yang lalai dan melakukan tindak kriminal.

Kepada rekan sejawat perawat di seluruh Indonesia, bantu sebarkan informasi ini ke media online dan offline. Kita awasi proses hukum untuk semua kasus penganiayaan terhadap perawat, termasuk kasus terhadap perawat Y ini. Bantu agar media mau untuk memberitakan aksi brutal yang dialami perawat ini.

Akhirnya, mari senantiasa kita praktikkan zero tolerance to violence mulai hari ini. Mari kita katakan pada diri kita dan orang lain disekitar kita: “Say No to Violence!”.

Kepada media massa nasional, tolong untuk menggali informasi dan mengusut tuntas kasus seperti ini agar tidak terulang lagi hal yang sama....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun