Mohon tunggu...
Nurma FajarIslami
Nurma FajarIslami Mohon Tunggu... Guru - Konselor

Seorang konselor di SMP Negeri 2 Lampung Selatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Konseling Kelompok Pendekatan REBT

10 Desember 2022   11:44 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:16 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Untuk mewujudkan layanan konseling kelompok yang optimal, penulis membaca literatur mengenai pendekatan konseling REBT dan teknik yang akan digunakan. Dengan membaca literatur, penulis memiliki gambaran mengenai penerapan pendekatan konseling tersebut.

Untuk menghadapi tantangan dari luar, guru BK melakukan upaya dengan melaksanakan konseling kelompok setelah pulang sekolah supaya suasana kondusif dan tidak banyak noice dari luar yang masuk ke dalam video.

Strategi layanan konseling kelompok yang diselenggarakan menggunakan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy dengan teknik STOP (2 kali pertemuan).

Dalam layanan konseling kelompok, anggota kelompok diminta untuk mengungkapkan permasalahannya masing-masing. Setelah itu, Guru BK dan konseli menyepakati satu permasalahan yang dibahas. Pada pertemuan pertama, layanan konseling kelompok berfokus pada penggalian permasalahan konseli dan pengelolaan cara pandang (berfikir) konseli. Konseli yang masalahnya dibahas diminta untuk mengungkapkan permasalahannya secara lebih lengkap dan konseli lain diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan pendapat. Pada pelaksanaannya, dinamika pada layanan konseling kelompok sudah muncul. Melalui dinamika kelompok tersebut, konseli mendapatkan pemahaman mengenai permasalahan yang ia alami.

Pihak yang terlibat secara tidak langsung adalah kepala sekolah selaku pimpinan yang memberikan kemudahan dalam menjalankan praktik. Selain itu, rekan guru juga memberikan semangat dan mengijinkan siswa untuk mengikuti konseling kelompok. Pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok adalah 7 orang siswa yang berasal dari kelas VII.

  Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk terselenggaranya layanan konseling kelompok yaitu alat perekam berupa handphone, tripod, laptop, sound sistem kecil, dan roll kabel.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Setelah pelaksanaan layanan konseling kelompok, baik dari konseli yang dibahas maupun konseli yang tidak dibahas masalahnya mendapatkan manfaat dari layanan konseling kelompok yang diselenggarakan. Konseli merasa lega karena permasalahannya dapat dibahas, sehingga ia mampu meluruskan cara berpikirnya yang kurang tepat sehingga permasalahannya dapat terbantu. Konseli lain yang tidak dibahas permasalahannya pun merasa lega karena ia bisa mengungkapkan permasalahannya yang selama ini dipendam dan bisa membantu temannya untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dialami oleh temannya.

Pelaksanaan layanan konseling kelompok ini dipandang cukup efektif didasarkan pada hasil evaluasi layanan konseling pada pertemuan kedua. Melalui dinamika kelompok, konseli mampu mendapatkan sudut pandang baru dari teman-temannya. Layanan ini dapat dikatakan berhasil karena konseli dapat mengubah pemikirannya agar tidak bertindak agresif dalam membalas perlakuan temannya. Selain itu, konseli juga mendapat alternatif solusi teman-temannya dan dari teknik yang diterapkan agar tidak mudah marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun