Bantuan yang berupa uang tunai ini berasal dari kementrian sosial yang disebut dengan BST (Bantuan Sosial Tunai) sebesar Rp.600.000,- setiap bulan selama tiga bulan dengan total penerimaan sebesar Rp.1.800.000,-. Cara penyaluran BST ini dengan mengambil uang tersebut pada kantor Pos terdekat.
Bebagai macam reaksi masyarakat terhadap wabah ini mulai dari yang takut untuk belanja keluar dan lebih memilih belanja online, mempratikan social distancing, dengan menggunakan masker pada saar keluar, dan jaga jarak yang sesuai dengan anjuran pemerintah. Sikap masyarakat terhadap kematian dan penyakit yang terjadi di Kecamatan Sungai Ambawang dengan segera mencari tahu informasi terkait penyebab hal tersebut, untuk kegiatan melayat dan sebagainya masih seperti biasanya tapi tidak terlepas dari jaga jarak dan penggunaan masker.
Reaksi masyarakat sendiri terkait pemudik tidak terlalu nampak. Tapi hal tersebut langsung di tangani dengan pihak kepala Desa setempat yang dimana harus melapor ke kantor dan bersedia di karantina mandiri. Terhadap penyakit sendiri, jika mengalami sakit masyarakat lebih memilih untuk karantina mandiri dirumah sesuai dengan prosedur.
Istilah-istilah yang biasanya masyarakat dengar terkait covid ini seperti Social Distancing, isolasi mandiri/karantina mandiri, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Masyarakat Kecamatan Sungai Ambawang menerima istilah tersebut dengan baik dan mempraktikan hal tersebut dalam keseharian.Â
Cara warga Sungai Ambawang dalam mempratikan nya ialah dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah, mencuci tangan secara rutin dengan ditunjukan bahwa hampir setiap toko yang ada di Kecamatan Sungai Ambawang menyediakan tempat cuci tangan untuk pelanggan toko. Begitu juga dengan rumah warga, terdapat beberapa rumah warga yang menyediakan tempat cuci tangan didepan rumah dengan tujuan agar tamu yg datang kerumah dapat mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk.
Masyarakat berharap wabah pandemi ini segera berakhir agar masyarakat dapat beraktifitas seperti biasanya.
Aamiinn...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H