Sebenarnya diri cukup sadar, bukan? Perihal bekal dunia selalu saja diagungkan. Ada beberapa jam per hari waktu yang diluangkan. Sementara itu, untuk urusan satu ini 'akhirat' sering saja dihiraukan. Untuk merapal ayat-ayat cinta-Nya saja tak diutamakan, sehari selembar juga masih keberatan.
Sadarkah, duhai hati? Ingatkah wahai jiwa? Betapa nilai keseimbangan seringkali terabai begitu saja.
Istigfar harus berapa kali lagi diucap, sih, hingga mampu meluruh segenap noda yang bersemayam di hati, atau paling tidak mampu mengurangi. Apa masih bisa? Apa kesempatan masih terbuka?
Allahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H