Sesaat menjadi bayangan, lalu dilenyapkan.
Terkadang menjadi yang tertinggal, lalu dijatuhkan.
Hancur. Lebur. Tersungkur.
Begitulah serba-serbi kehidupan. Manis-pahit tak dapat terhindarkan.
Jikalau berfokus pada perlakuan orang, kita sendiri yang akan terbuang tanpa dikenang. Namun, jika perbaikan diri yang diutamakan, berbuat baik kepada semua rekan, yang seiman atau yang tak sejalan, maka kebaikan akan turut serta mewarnai kehidupan.
Lihat nun jauh di sana, Nona!
Mungkin banyak orang yang tak henti bercakap tentang buruknya lakumu, tentang sakit yang sengaja kaucipta terhadap makhluk Tuhan yang lain, atau sesak yang kauberi yang tak pernah kausadari.Â
Sungguh, saat ini bukan tentang penilaian orang lain terhadapmu yang harus membuatmu risau, gelisah, sampai lelah. Namun, penilaian Tuhan yang tak bisa dipungkiri yang harus kauhirau, karena tak satupun penghakiman dari-Nya yang bakal meleset.
Maka dari itu, bersiaplah untuk berbenah, Nona!
Percuma menjelaskan persepsi kita kepada tiap-tiap kepala, karena nyatanya mereka tak mungkin begitu saja menerima. Pembenci akan selamanya menjadi pembenci, bukan? Sehingga, tak perlu diri membalas dengan perlakuan serupa. Pun, tak perlu membela diri sekuat tenaga. Sebab, itu hanya akan membuang-buang waktu saja.