Diri ini berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang, karena semacam percaya yang teramat kepada ia sang pengambil sikap. Namun, tak dapat ku pungkiri rasa yang berkecamuk perlahan mendekat.
Ternyata begini rasanya, batinku dengan perasaan campur aduk.
Saat itu, di sepetak kamar yang tidak terlalu lebar, aku menunggu ketetapan dalam sabar. Aku merasa seolah-olah waktu bergulir begitu lambat. Jantung pun berpacu sedikit lebih cepat. Ah, entah seperti apa suasananya. Seribu tanda tanya tanpa sengaja merasuk begitu hebatnya.
Menunggu ketetapan dalam debar. Menanti kepastian dalam samar.
Setelah hitungan jam menunggu, sang penentu akhirnya mengetok palu. Sebuah ketetapan telah ditentu. Rasa haru menderas dalam satu waktu.
Selepas ketetapan sudah berlaku, terhitung sekian bulan lagi kita bertemu. Suatu pertemuan dengan nuansa penuh haru. Baris temu yang amat kita tunggu; tanpa jarak, tanpa rentang waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H