Mohon tunggu...
Lateefa Noor
Lateefa Noor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis amatir yang selalu haus ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Lelaki Bermata Sendu

23 Agustus 2023   16:56 Diperbarui: 25 Agustus 2023   00:05 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mohamed-hassan by Pixabay

"Pak, Mak ... minggu depan Albi mau ke rumah. Sahabat Naira saat sekolah dulu," ujarnya menjelaskan.

"Sahabat atau lebih dari itu?" kata bapak menggoda. Beliau pun tertawa cekikikan yang diikuti dengan senyum Mamak yang penuh arti.

"Bapak, ih. Senengnya godain, deh. Belain anakmu ini, Mak! ucap Naira sembari tersipu malu.

Kedua orang tua Naira pun lantas tergelak melihat sang anak yang sedang salah tingkah.

"Iya. Boleh, Nak." Bapak menyahut untuk mengikis rasa malu Naira yang sudah telanjur meluap.

Detak jarum jam terasa begitu cepat. Seminggu telah usai. Kini, hari yang dinanti pun tiba. Tak terasa, semburat fajar kembali menyapa dengan rona jingga yang sungguh memesona. Pagi ini Naira berkutat di dapur. Mendampingi sang ibu menyiapkan hidangan. Kali ini yang dimasak cukup beragam, ada menu inti dan berbagai macam cemilan. Setelah persiapannya dirasa selesai, ia pun melirik jam tangan yang melingkar di lengannya. Ia mulai gelisah. Rasanya belum siap untuk bertemu lagi dengan sosok idaman itu.

 Udah pukul 10.15. Sebentar lagi, pikir Naira.

Gadis itu lantas beranjak dari dapur. Kemudian, ia membersihkan badan yang sudah tidak berbentuk lagi sebab terkontaminasi dengan aroma bumbu dapur dan rekan-rekan sejawatnya.

Setelah selesai mematut diri, Naira duduk di tepian ranjang. Ada beberapa notifikasi yang masuk. Salah satunya adalah dari lelaki rupawan itu. Ia abaikan pesan lainnya karena ia anggap bahwa semua itu tidak begitu penting. Lalu, ia membuka pesan yang sedang ia tunggu dengan gembira.

 Albi: Mau dibawain apa?

Pesan itu tidak Naira balas. Terang saja, pukul segitu ia masih sibuk beberes rumah dan bergelut dengan dunia dapur dan seisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun