Mohon tunggu...
Nurlaila Hasna Humaira
Nurlaila Hasna Humaira Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 1 PADALARANG

XII MIPA 2

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Satu Tujuan

1 Maret 2022   16:48 Diperbarui: 1 Maret 2022   16:50 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Minum jangan lupa bawa, nanti haus ga ada warung digunung" cara mengingatkan Nathan unik bisa membuat orang tertawa. 

"Siap!!" jawab semuanya. 

     Awan masih terlihat gelap, memakai alat pencahayaan senterdi kepala. Dari awal pendakian trek jalan masih baik-baik saja mulus dansedikit menanjak. Setelah 20 menit berlalu, baru lah trek sesungguhnya jalanyang sangat menanjak, pohon yang mulai menutupi cahaya matahari dan ada banyakjalan yang mengharuskan kita memanjat, untung saja ada tali untuk mempermudah.

     Yang terpenting dari setiap pendakian Gunung adalah berdoa, hati-hatidan yang paling terpenting adalah pikiran yang positif, tidak boleh berpikiranyang aneh-aneh yang bisa menimpa diri sendiri atau orang lain. Di tengahperjalanan aku bingung bagaimana naiknya karena tidak ada tali seperti sebelumnya.


"Ini gimana naik nya? gak ada pegangan tali kayasebelumnya" tanya ku bingung karena aku berjalan lebih dulu di depanmereka. 

"Bentar aku dulu aja" jawab Nathan yang langsungberjalan ke depan.

"Nah liat, pegang satu tangan kiri ke ranting pohon initangan kanan pegang akar di depan ini terus naik" jelasnya sambildiperagakan oleh Nathan.

     Semua nya berhasil melewati beberapa jalan trek yang memangsulit untuk di lewati. Memang harus begitu, kerjasama dan tidak boleh egois.

     Untung nya hari ini kita tidak membawa banyak barang, hanyatas kecil untuk menyimpan makanan, minum, hp dan yang lain nya, jadimempermudah untuk memanjat dan melompat. 

     Setelah menghabiskan 2 setengah jam di perjalanan akhirnyakita sampai di puncak Burangrang. Tidak sedikit dari mereka yang bilang naikGunung itu capek hanya liat pemandangan saja terus turun. Sebenarnya yang dicari itu suasana nya. Tidak mengelak jika naik gunung itu capek tapi lihat yangawal nya capek, kaki sakit tapi sudah di puncak semua rasa capek itu hilanghanya dengan melihat pemandangan yang indahnya luar biasa membuat hati tenangdan senang. 

"Akhirnyaaaaaa!" teriak Kesya sambil melihatpemandangan kanan kiri yang di penuhi pohon dan awan yang cerah. Untung nyahari ini tidak hujan jadi tidak ada kabut yang menutupi pemandangan ini. 

"Benar memang pemandangan gunung tidak pernahmengecewakan" lanjut Azka, ia juga terpukau dengan pemandangan yang indahini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun