Mohon tunggu...
Nur Khotimah
Nur Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa fakultas ilmu keguruan dan pendidikan universitas muhammadiyah jember

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Pendidikan Diindonesia Berdasarkan Pancasila

3 Februari 2024   20:13 Diperbarui: 3 Februari 2024   20:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Sistem Pendidikan di indonesia berdasarkan pancasila

The Indonesian education system is based on Pancasila

Nurhotimah

*Email : nurk48051@gmail.com

Progam Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dam Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari beberapa sistem atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum, materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Sistem selalu berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan. Sistem pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Agar tujuan pendidikan tercapai, perlu disusun dan difungsionalkan sebuah sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik.dituangkan dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 2, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 pendidikan  menjadi sebuah sarana dalam mengerti, memahami, serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. .

ABSTRACT

The education system is a series of several educational systems or elements that are interrelated in realizing success. There are objectives, curriculum, materials, methods, educators, students, facilities, tools, approaches and so on. Pancasila is the basis and ideology of the Indonesian nation which has a function in the life of the Indonesian nation and state. The system is always related to achieving a goal. The education system aims to brighten the life of the nation and develop people who are faithful, devoted to God Almighty, have noble character, have knowledge and skills, physical and spiritual health, a stable and independent personality and a sense of social and national responsibility. achieved, it is necessary to develop and function a good education delivery system. It is stated in the National Education System Law in article 2, which states that national education is based on Pancasila and the 1945 Constitution. Education is a means of understanding, comprehending and deepening the meaning of Pancasila as a personality. Indonesian nation. .

PENDAHULUAN

Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Masuknya Pancasila sebagai suatu ideologi dan falsafah bangsa Indonesia tak lepas pula dari peran Bung Karno. Menurut Sutrisno (2006), "Pancasila adalah suatu philosofiche grounfslag atau Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka." Suatu masyarakat atau bangsa menjadikan filsafat sebagai suatu pandangan hidup, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek pendidikan.(Semadi & Kunci, 2019)

Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan (Hidayat & Patras, 2013). Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses Semadi & Kunci).pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Disini Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila

Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Diktat "Filsafat Pancasila" (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benarbenar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara(Adha et al., 2019)

Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang. Berbagai masalah pendidikan di Indonesia ini sangatlah banyak diantaranya dari segi rendahnya layanan pendidikan di Indonesia,rendahnya mutu pendidikan tinggi di Indonesia (Adha et al., 2019)

 rendahnya kemampuan literasi anak-anak Indonesia. menurut UU No. 2 Tahun 1985, tujuan pendidikan itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya. Pendidikan merupakan sesuatu yang penting untuk membentuk setiap individu agar lebih baik. Dengan adanya pendidikan yang baik, maka individu tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap kehidupan pribadi , keluarga dan masyarakat sekitar agar menjadi lebih baik. Pendidikan penting bagi anak-anak, orang dewasa dan masyarakat. Pendidikan memberi orang pengetahuan tentang dunia di sekitar mereka dan mengubahnya menjadi lebih baik. Ini mengembangkan pandangan orang tentang kehidupan, membantu membentuk opini dan melihat hal-hal dalam hidup. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya diterapkan sedari dini. Sayangnya di negara Indonesia pendidikan belum terlalu baik. Tidak hanya dari segi rendahnya manusia yang berpartisipasi tetapi juga rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Dimulai dari adanya guru yang mendapat fasilitas kurang baik,dan banyak siswa atau mahasiswa yang menganggap bahwa pendidikan yang telah diajarkan di sekolah merasa tidak terpakai dalam dunia industri, serta tidak layaknya bangunan sekolah, sampai sulitnya mengakses gedung sekolah tersebut, dan hal ini juga merupakan alasan mengapa pendidikan di Indonesia dikatakan buruk(Rizkianti et al., 2024).

METODOLOGI

Metode penulisan ini menggunakan metode penelitian Pustaka (Library Research) yang dimana pada metode ini menggunakan model penelitian pemikiran. Penulisan ini terdapat beberapa tahapan kegiatan, yaitu berupa pengumpulan data, pengolahan data, dan terakhir penyajian data, article  dan Review jurnal pada database google schoolar

Hasil dan Pembahasan

  • sistem pendidikan di indonesia dan sistem pendidikan dinegara lain

Apakah sistem Pendidikan Indonesia saat ini sudah maksimal? Pada tahun 2018 Indonesia mengikuti tes PISA (Programme for International Student Assessment) yaitu suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Dahulu PISA (Programme for International Student Assessment) dibentuk karena negara-negara mulai menyadari pentingnya evaluasi Pendidikan. Melakukan evaluasi dan tes terhadap siswa memang bukan hal baru saat itu, tetapi OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) mempunyai pandangan berbeda dibandingkan evaluasi dan tes biasanya. Hal tersebut bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di dunia. Evaluasi berlangsung tiga tahun sekali, yang dinilai siswa-siswa berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak. Tes ini bersifat diagnostik yang salah satu manfaatnya untuk perbaikan sistem pendidikan di negara. Dalam tes tersebut terdapat tiga aspek yang dinilai di antaranya yaitu membaca, matematika dan sains. dan hasil tes negara indonesia yaitu peringkat 70 an dari 78 negara yang mengikuti tes pada saat itu. Dan ada hal yang perlu ditekankan oleh sistem pendidikan yaitu siswa harus siap menghadapi tantangan di masa depan dengan kemajuan iptek. Siswa juga harus punya penalaran logika yang baik setelah lulus sekolah. Karena ini merupakan hal yang mendasar saat seseorang mempelajari sesuatu. Kalau logikanya tidak baik maka pelajaran apapun tidak bisa diterima dengan baik juga. Dan siswa harus mempunyai kapasitas untuk terus belajar selama hidupnya.(Rizkianti et al., 2024).

Indonesia merdeka tahun 1945 sampai 2013 sekarang ini atau sudah lebih dari 50 tahun, Indonesia sudah melaksanakan sistem pendidikan nasional, namun dampaknya belum signifikan dalam pembangunan Indonesia.  merinci beberapa masalah yang harus diselesaikan oleh pendidikan Sejak antara masalah kelangsungan hidup bangsa, budaya korupsi, ketidakadilan yang menyebabkan kemiskinan, konsumerisme dan budaya materialistik, kerusakan lingkungan hidup, bahaya narkoba, merosotnya mutu hasil pendidikan formal, dan maraknya komersialisasi pendididikan. Nadjamuddin Ramly  menyebutkan beberapa isu kritis pendidikan Indonesia antara lain: mogok kerja guru, Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi yang komersial (Hidayat & Patras, 2013).

Sistem Evaluasi yang tidak akomodatif, masuknya investasi asing dalam bidang pendidikan, kewenangan penyelenggaraan pendidikan bagi daerah yang mengalami penyimpangan, kemampuan guru yang lemah dalam menguasai materi ajar, institusi pendidikan menjadi kontributor pengangguran terdidik, meterialisme dan egoisme sektoral ilmuwan, dan yang terjadinya pendidikan yang hanya menguasai materi ajar bukan pembinaan perilaku dan moral dan tidak adanya pajak untuk pendidikan. Selain masalah seperti yang disebutkan di atas, media masa juga memberitakan terjadinya kekerasan dan konflik sosial, mutu sumberdaya manusia (SDM) yang dinilai rendah dibandingkan dengan beberapa negara berkembang lainya, kemampuan membaca, matematika dan sains siswa SD Indonesia yang dinilai rendah, Indonesia dikenal sebagai pengekspor tenaga kerja murah untuk jenis pekerjaan kasar ke negara-negara lain. Secara umum pendidikan masyarakat Indonesia masih sekitar 5,5 tahun  Indikator-indikator di atas menunjukan bahwa sistem pendidikan nasional Indonesia belum berfungsi maksimal.Belum maksimalnya fungsi sistem pendidikan nasional menimbulkan pertanyaan apakah ini terjadi karena ketika tahun 1945 Indonesia merdeka, 90 persen penduduk Indonesia buta huruf dan 10 persen sisanya berpendidikan sekolah 3 dan 2 tahun, sehingga waktu lebih dari 50 tahun dirasa belum cukup bagi sistem pendidikan nasional untuk membawa Indonesia sesuai cita-cita kemerdekaan Tapi kenapa banyak fakta negara-negara lain, seperti China dengan 1,3 miliar, Malaysia, Vietnam dan lain-lain berhasil maju? Ketika sistem pendidikan indonesia dituntut terus berjalan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan, maka pertanyaannya adalah apa yang salah dalam pendidikan Indonesia what's wrong with our education? Sisi manakah yang harus dibenahi agar sistem pendidikan nasional berjalan menuju cita-cita yang terkandung dalam mukadimah UUD 1945? Berdasarkan pemaparan masalah di atas, maka artikel inibertujuan untukmengevaluasi kinerja sistem pendidikan nasional Indonesia yang sudah lebih 50 tahun berjalan.Evaluasi10 dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu kegiatan sistematis yang dilaksanakan untuk membantu pemerintah agar dapat mempertimbangkan dan meningkatkan kegiatan pendidikan nasional. Oleh karena itu, melalui artikel ini diharapkan memberi masukan untuk meningkatkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional Indonesia pada khususunya dan asia tenggara pada umumnya. Sejak kemerdekaan, Indonesia memiliki pasal 31 UUD yang mewajibkan pemerintahan untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional (ayat 3). Negara harus memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20 % (ayat 4). Dan, Pemerintah harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradapan kesejahteraan umat manusia (ayat 5). Ketentuan dalam UUD tersebut kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk Undang-undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan hasil dari konsensus politik. Jika menggunakan analisis Henry M. Levin (1976) setidaknya ada 5 pengaruh pengaruh politik terhadap pendidikan yaitu: (1) politik berpengaruh pada aktivitas pendidikan dalam penciptaan nilai-nilai dan harapan-harapan warga negara seperti apa yang dibutuhkan oleh negara, (2) politik berpengaruh pada anggaran pendidikan, (3) politik berpengaruh terhadap sumberdaya pendidikan seperti gaji guru, sarana prasarana penunjang kegiatan belajar, dan pelatihan guru, (4) politik berpengaruh pada sistem persekolahan seperti struktur sekolah, sistem penghargaan terhadap guru, dan sistem penerimaan siswa, (5) politik berpengaruh pada mutu lulusan yang dilihat dari bagaimana lulusan pendidikan berperilaku politik, berperilaku budaya, berperilaku ekonomi dan berperilaku sosial.Berdasarkan analisis Levin di atas dapat ditarik simpulan bahwa kegagalan pelaksanaan sistem pendidikan nasional sangat dipengaruhi oleh politik baik dalam penentuan nilai-nilai dan karakter manusia yang dibutuhkan, penentuan besarnya dana untuk pendidikan, penentuan proses belajar mengajar, dan penentuan perilaku warga negara yang diharapkan (Hidayat & Patras, 2013)

Contoh negara-negara kebangsaan yang berhasil membangun bangsa dan peradabanya melalui pendidikan antara lain Amerika, Jerman, Belanda, dan seluruh negara Skandinavia. Atas dasar persepsi sekolah sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan manusia yang berkualitas, mengapa Senator John F. Kennedy (1957) dan para Gubernur di Amerika Serikat memandang bahwa keberhasilan Amerika Serikat dalam persaingan global ditentukan oleh kualitas pembelajaran di sekolah.Oleh karena itu, sejak sebelum merdeka, para founding father bangsa ini sudah menyadari, jika Indonesia merdeka maka tidak ada jalan lain untuk mewujudkan cita-cita menjadi Negara Kebangsaan yang maju (cerdas kehidupanya), demokratis dan berkesejahteraan sosial, bermartabat dalam pergaulan internasional, maka para founding father sudah terilhami oleh Thomas Jefferson, Abraham Lincoln, Otto Von Bismarck dan Meiji yang berpegang pada paradigma "Build Nation Build Schools" sebagaimana tertuang dalam pasal 31 UUD 1945 (Probo et al., 2021)

Sebagai inspirasi saja, Cina berhasil membuat prestasi yang mengagumkan, yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, yang tadinya hanya sebagai negara berkembang, hanya mampu menyediakan kebutuhan dasar masyarakatnya, kemudian Cina berubah dan masuk ke tahap awal menjadi masyarakat yang makmur. Perubahan yang dialami Cina merupakan perubahan yang sangat berarti. Semua keberhasilan Cina tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan reformasi, terutama pendidikan. Keyakinan mereka membangun Cina melalui sektor pendidikan terlihat dari upaya ekspansi yang berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun 1980 sampai awal tahun 1990. Selama periode ini, Pendidikan Pra sekolah berlangsung selam 3 tahun, artinya pendidikan formal dimulai pada usia anak 3 tahun. Dilanjutkan pada usia 6 tahun masuk sekolah dasar. Dengan mata pelajaran utama diantaranya sains, geografi, sejarah, matematika, bahasa cina, dan sebagainya berlangsung selama 6 tahun. Selain itu ada juga pendidikan politik dasar dan moral. Pendidikan jasmani juga diberikan dukungan besar. Selain itu terdapat perbedaan untuk kurikulum pada sekolah dasar yang berada di Kota dan juga yang berada di desa. Siswa yang sekolah dasarnya berada di Kota diwajibkan untuk mempelajari mata pelajaran olahraga. Sedangkan untuk siswa sekolah dasar yang terdapat di desa terdapat pelajaran tambahan yaitu pelajaran pertanian selain pelajaran yang inti seperti bahasa cina, moral dan matematika pendidikan Cina terus mengalami kemajuan secara cepat, dan banyak inovasi. Sistem pendidikan terbaik diasia tenggara (Wahab Syakhrani, Rakha Amuntai, et al., 2022)

 berikutnya adalah singapura  pada tahun 2020 negara ini menempati peringkat ke 19 dari 27 negara yang diikut sertakan dalam rangking ke 21 diseluruh dunia , alasan singapura disebut sebagai negara dengan sisitem  pendidikan terbaik di asia tenggara yaitu singapura memperhatikan kualitas guru atau tenaga pendidik agar dapat meningkatkan kualitas peserta didiknya kemudian yang kedua alasan singapure menjadi  sistem pendidikan terbaik adalah karena sisstem pendidikan disana yang berkualitas tinggi lingkungan yang aman, dan bersih, serta budaya yang ramah dan inklusif  (Wahab Syakrani Sekolah Tinggi Agama Islam Rasyidiyah Khalidiyah et al., 2022)

Amerika Serikat dengan quality index: 78.2, dan opportunity index: 69.79. Sistem pendidikan di Amerika Serikat dikenal dengan pembelajaran praktis dan menawarkan beragam pilihan pendidikan pelajar internasional. Menjadikan Amerika Serikat sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Negara dengan sistem pendidikan terbaik selanjutnya adalah United Kingdom (UK) dengan quality index: 72, dan opportunity index: 68.74. Inggris merupakan salah satu negara terbaik dengan sejumlah universitas terkemuka dan berkualitas. Belanda menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik dengan quality index: 70.3 dan opportunity index: 67.21. Sistem pendidikan di Belanda dikenal dengan pendekatan studi internasional dan standar pendidikan yang tinggi. Sebagian besar universitas di negara tersebut didanai oleh negara serta guru yang mengajar juga dibekali dengan teknik mengajar terbaik. Negara dengan sistem pendidikan terbaik yang selanjutnya adalah Swedia dengan quality index: 70.1. dan opportunity index: 66.96. Sistem pendidikan di Swedia menekankan pada kerja kelompok yang membuatnya berbeda dari sistem pendidikan di negara lain. Sistem pendidikan di Swedia juga menekankan minat akademik dibandingkan dengan pencapaian nilai.Negara dengan sistem pendidikan terbaik berikutnya adalah Australia dengan quality index: 70.5 dan opportunity index: 67.52. Australia merupakan negara yang terkenal akan kualitas pendidikan yang sangat baik dan profesional. Kebijakan imigrasi juga mudah diterima oleh mahasiswa internasional di negara tersebut (Wahab Syakhrani, Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, et al., 2022)

 Finlandia dalam beberapa dekade terakhir mentransformasi sistem pendidikan di negaranya menjadi yang terbaik diseluruh dunia. Hal tersebut mengacu pada hasil tes yang diselenggarakan OECD (Organization for Economic Cooperation & Development) pada tahun 2015 yakni tes PISA (Programme for International Student Assessment) negara Finlandia ada di jajaran negara teratas dengan kualitas pendidikan terbaik dilihat dari science, reading , dan mathematics. Pada tes ini Indonesia berada pada jajaran negara dengan kualitas pendidikan terendah  Melihat kondisi diatas menarik untuk dikaji karena, merujuk pada pernyataan Anies Baswedan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan negara Indonesia  pendidikan di negara Finlandia dalam 30 tahun terakhir mengalami kemajuan yang sangat pesat, padahal pada tahun 1980-an keadaan pendidikan di Finlandia tidak lebih baik dari Indonesia. Menurut Anies Baswedan di balik berkembangnya pendidikan di Finlandia karena negara itu menganut apa yang telah ditulis dan diajarkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Ironisnya berdasarkan pernyataan tersebut Indonesia saat ini jauh tertinggal dalam hal pendidikan, yang notabene Ki Hajar Dewantara merupakan bapak Pendidikan Indonesia, tetapi Pendidikan di Finlandia dapat berkembang dengan sangat pesat.(Hatip & Setiawan, n.d.)

B.Optimis  Indonesia menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik 

Meskipun saat ini Indonesia belum masuk daftar negara dengan pendidikan terbaik di dunia, namun bukan berarti di masa depan tidak bisa. Indonesia hanya perlu melakukan beberapa langkah untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia, diantaranya  1).Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik Misalnya seperti memfasilitasi guru untuk mengikuti berbagai macam pelatihan demi meningkatkan skill, mendukung guru untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk belajar mengajar, meningkatkan program beasiswa bagi guru yang ingin memperdalam ilmu mengajarnya melalui kuliah, meningkatkan kesejahteraan guru dan menerapkan mindset bahwa guru adalah siswa yang juga harus terus belajar. 2).Membangun Lingkungan yang Nyaman dan Kondusif  ,Sekolah bisa membangun lingkungan yang kondusif agar siswa dapat termotivasi dan bisa menangkap pelajaran dengan maksimal. Dengan fasilitas dan teknologi yang baik, para pengajar dapat menyampaikan pelajaran dengan lebih mudah dan efektif.( Indriana, D  2011).

Begitu pun para siswa, mereka akan lebih mudah untuk belajar jika fasilitas dan teknologi yang digunakan oleh sekolah memadai.3.)Membangun Komunikasi yang Baik Antara Guru dan Orang Tua Murid,Orang tua dan guru harus sering berkomunikasi mengenai perkembangan peserta didik. Dengan mengetahui perkembangan siswa, baik guru maupun orang tua dapat membantu siswa berkembang dengan baik dan meraih tujuan belajar. Hal ini dapat tercapai salah satunya dengan menggunakan Learning Management System seperti Jelajah Ilmu yang terintegrasi dan menghubungkan pihak sekolah, murid serta orang tua dan  penerapan butir butir panacasila harus dilakukan dalam pendidikan di iindonesia.

Kesimpulan

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.Dengan demikian, manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidangyang pada akhirnya dapat menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakui bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkannya. Oleh karena itu,pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman modern ini. Pendidikan merupakan proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang lahir di dunia ini hingga akhir hayatnya.

Daftar Pustaka

Adha, M. A., Gordisona, S., Ulfatin, N., & Supriyanto, A. (2019). Analisis Komparasi Sistem Pendidikan Indonesia dan Finlandia. Tadbir: Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, 3(2), 145. https://doi.org/10.29240/jsmp.v3i2.1102

Hatip, A., & Setiawan, W. (n.d.). EKSPLORASI PENDIDIKAN FINLANDIA SEBAGAI LESSON LEARNT UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA.

Hidayat, R., & Patras, Y. E. (2013). Evaluasi Sistem Pendidikan Nasional Indonesia. In 2 nd International Seminar on Quality and Affordable Education.

Probo, W. A., Sd, N., & Sarimulyo, N. (2021). Mengenal Negara-negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia (Vol. 4, Issue 5). https://jurnal.uns.ac.id/shes

Rizkianti, P. A., Asbari, M., Priambudi, N. P., Alhani, S., & Asri, J. (2024). Pendidikan Indonesia Masih Buruk? JOURNAL OF INFORMATION SYSTEMS AND MANAGEMENT, 03(02). https://doi.org/10.4444/jisma.v2i6.613

Semadi, Y. P., & Kunci, K. (2019). FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2).

Wahab Syakhrani, A., Rakha Amuntai, S., Selatan, K., STAI Rakha Amuntai, B., Dewi STAI Rakha Amuntai, I., Mahmudah STAI Rakha Amuntai, I., & Elisa Rahmadina STAI Rakha Amuntai, I. (2022). SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA CHINA. ADIBA: JOURNAL OF EDUCATION, 2(3), 413--420.

Wahab Syakhrani, A., Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, S., Hidayatullah, A., Azhar, M., Zulkifli, M., & Asshadiqi, F. (2022). SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA AMERIKA SERIKAT. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Kearifan Lokal (JIPKL), 2(1), 27--36.

Wahab Syakrani Sekolah Tinggi Agama Islam Rasyidiyah Khalidiyah, A., Malik Sekolah Tinggi Agama Islam Rasyidiyah Khalidiyah, A., Hasbullah Sekolah Tinggi Agama Islam Rasyidiyah Khalidiyah, I., Muhammad Budi Sekolah Tinggi Agama Islam Rasyidiyah Khalidiyah, I., & Muhammad Rifqi Maulidan Sekolah Tinggi Agama Islam Rasyidiyah Khalidiyah, I. (2022). SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA SINGAPURA. ADIBA: JOURNAL OF EDUCATION, 2, 517--527. http://www.ef.co.id/upa/education-systems/education-system-singapore

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun