Mohon tunggu...
Nur Kholifah
Nur Kholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif

26 September 2022   19:00 Diperbarui: 28 September 2022   14:40 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerangka berpikir manusia melalui tiga tahapan seperti yang diucapkan oleh Wasty S dalam Dzakir (1993) bahwa tahapan tersebut adalah pembentukan pengertian, pembentukan pendapat dan pembentukan keputusan. Proses berpikir tersebut merupakan manifestasi dari aktivitas problem solving. Kemampuan memecahkan masalah lewat positive thinking dinilai mampu untuk mempertimbangkan sebuah keputusan yang akan diambil oleh seseorang. Pembentukan pengertian didapat dari stimulan individu dari segala hal-hal yang mempengarui pemikirannya dan akan direkontruksikan dalam bentuk pendapat pribadi yang mempengaruhi keputusan akhir seseorang. Hal ini disebabkan karena pikiran positif dapat memberikan impak yang besar terhadap pembentukan karakter seseorang. Pemikir positif akan terhindar dari kecerobohan dan pesimistis. Sikap optimis yang diciptakan dari pikiran positif dapat membantu menguatkan jiwa individu dari segala hal yang dapat melemahkannya. Berpikir positif dapat membimbing individu untuk dapat bertahan bahkan melangkah lebih jauh lagi karena didasari pada aura dan energi positif yang terdapat dalam dirinya.

Maka sejatinya timbul dalam benak kita bersama, mengapa seseorang harus senantiasa berpikir positif?. Hal ini telah dijelaskan oleh Albrecht (1996) yang menjelaskan mengenai mengapa seseorang harus senantiasa berpikir positif:

  • Memiliki harapan yang positif (optimis)
  • Harapan yang positif berarti seseorang telah memusatkan segala pikirannya terhadap hal-hal yang positif. Mereka meyakini hal-hal tersebut dapat merubah hidup mereka ke arah yang lebih baik. Optimis bukan lagi berbicara mengenai masa lalu, melainkan bagaimana seseorang merubah mindset nya untuk menata masa depan yang lebih baik. Dengan optimis maka seseorang akan memusatkan seluruh pikiran dan tenaga kepada sesuatu yang ingin dicapai seperti kesuksesan, keberhasilan, prestasi dan kepercayaan diri. Energi positif yang dihadirkan bertujuan sebagai pelecut semangat seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Tentunya dengan menanamkan rasa optimis, seseorang akan dihindari dari rasa overthinking yang berlebihan. Sedangkan pemikiran negative akan membuat seseorang merasa minder, tertekan, tidak percaya diri sehingga akan menimbulkan rasa kebencian, balas dendam yang perlahan akan menghancurkan diri sendiri. hal ini tentunya tidak baik untuk perkembangan kondisi psikis seseorang.
  • Sebagai bentuk afirmasi diri
  • Afirmasi merupakan sebuah bentuk kesadaran manusia yang bertujuan untuk menguatkan atau mengokohkan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki. Afirmasi diri berarti meyakini bahwa diri individu itu sendiri memiliki potensi yang berguna untuk dirinya. Afirmasi diri dilakukan dengan pemusatan kekuatan-kekuatan untuk mengetahui sebenarnya apakah potensi yang dimiliki. Pemahaman mengenai potensi diri dapat menjadikan seseorang peka terhadap apa yang terjadi, baik pada diri sendiri maupun lingkungan sehingga individu dapat menyebarkan energi positif kepada lingkungan sekitar. Orang yang senantiasa berpikiran positif akan senantiasa mengafirmasi dirinya kedalam bentuk penghargaan pada dirinya sendiri (self reward). Mereka meyakini bahwa tidak ada yang dapat diandalkan kecuali diri sendiri. Orang yang senantiasa berpikiran positif akan dapat dengan mudah menerima apa yang sudah ditakdirkan tuhan olehnya dengan melakukan usaha lewat potensi diri yang diberikan tuhan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Tentunya afirmasi diri diperlukan sebagai sarana untuk lebih mudah menerima dan menghargai diri sendiri sehingga menciptakan pikiran dan energi yang positif pada diri sendiri.
  • Terhindar dari pernyataan langsung yang tak bernilai
  • Maksudnya, seseorang yang berpikir positif akan senantiasa memandang sebuah pernyataan atau penggambaran dari sisi positif. Tujuan dari hal ini untuk menghindari sifat kaku dan kefanatikan individu terhadap sebuah masalah atau objek yang dihadapi. Pemikir positif akan senantiasa menerima setiap kenyataan yang terjadi di depan matanya dengan sikap yang bijak tanpa mengeluarkan pernyataan langsun yang tak bernilai seperti justifikasi kepada objek secara langsung tanpa mengetahui latar belakang permasalahan. Dengan berpikir positif, seseorang lebih dapat membawa dirinya dalam menyikapi kenyataan-kenyataan yang terjadi disekelilingnya. Tentunya mereka dapat dengan lebih mudah beradaptasi. Karena orang yang berpikir positif tidak pernah takut akan perubahan. Justru mereka semakin tertantang untuk senantiasa mengupgrade dirinya menjadi individu yang lebih bernilai dan produktif. Mereka tidak pernah takut akan kegagalan, karena bagi mereka yang berpikir positif, kegagalan merupakan sebuah ujian bagi mereka yang ingin sukses. Penerimaan kenyataan bukan sekadar dimaknai menerima apa adanya melainkan menerima realita yang terjadi yang dibarengi dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas diri. Orang yang berpikir positif akan menyikapi segala pernyataan dalam cakrawala luas, tidak mudah menuduh, menyalahkan orang lain dan merasa benar sendiri.

Bagaimana Seseorang Dapat Berpikir Positif?

Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk memiliki pikiran yang positif. Banyak diantara mereka masih dikalahkan ego. Usia tua tidak menjamin orang tersebut dewasa dan senantiasa berpikir positif. Berpikir positif senantiasa ada bagi mereka yang ingin selalu menampilkan versi terbaik dalam kehidupan mereka sehingga mereka dapat menjadi aktor utama dalam saksi perjuangan hidupnya. Maka tentunya ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat berpikir positif. Seperti yang diungkapkan oleh Arifin (2011) sebagai berikut:

  • Selalu memandang masalah sebagai sebuah tantangan
  • Salah satu cara bagaimana seseorang dapat berpikir positif yakni dengan cara memandang masalah sebagai sebuah tantangan. Mereka yakin bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya dan mereka yakin bahwa masalah adalah sebuah sarana proses pendewasaan diri. Dengan cara ini, seseorang dapat senantiasa berpikir positif dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi secara optimis dan professional. Karena sejatinya orang yang berpikir positif sangat menyukai tantangan.
  • Mulai membuka pikiran
  • Cara selanjutnya yakni membuka pikiran. Maksud nya yakni seseorang dapat menyikapi sebuah permasalahan dengan pikiran yang terbuka. Pikiran yang terbuka adalah sebuah pikiran yang dapat menerima sebuah permasalahan yang dihadapi dan siap untuk memperbaikinya dikemudian hari. Dengan pikiran yang terbuka, seseorang dapat memandang sebuah permasalahan dari sisi positif sehingga mereka tidak mencari alasan justru mencari jalan keluar. Hal ini menjadikan orang yang berpikir positif menjadi pribadi yang legowo, realistis, tidak saling menyalahkan dan tidak merasa benar sendiri.
  • Berusaha menghindar dari pikiran negative
  • Pikiran negative merupakan sebuh pemusatan pemikiran yang berorientasi kepada hal-hal negative yang mengakibatkan seseorang mengalami kecemasan, minder hingha pesimis. Tentunya bagi orang yang senantiasa berpikir positif untuk menghindari hal yang demikian. Pikiran negative yang menghantui pikiran secara berlebih menjadikan kita takut untuk mengambil keputusan secara tegas. Pikiran negative juga dapat membentuk pribadi yang tidak berkarakter sehingga selalu mencari kesalahan orang lain. Menepis segala keraguan dan pikiran negative adalah suatu cara untuk seseorang dapat berpikir positif.
  • Selalu mengambil tindakan tanpa alasan yang bertele-tele
  • Mengambil tindakan yang tepat tanpa meninggalkan alasan yang terlalu pragmatis dapat merupakan sebuah usaha untuk menjadikan seseorang dapat berpikir positif. Mereka yang selalu berpikiran positif akan selalu mencari cara agar apa yang telah menjadi pendapat dan keputusannya menjadi terlaksana. Sedangkan orang yang berpikiran negative akan selalu mencari seribu alasan yang terlalu bertele-tele yang menjadikan seseorang minder dan kurang berani untuk mengambil keputusan. Pengambilan tindakan secara tepat merupakan sebuah skill yang saat ini dibutuhkan di dunia kerja. Orang yang berpikiran positif pasti mengetahui segala resiko yang terjadi namun mereka juga senantiasa memikirkan berbagai macam mitigasi resiko. Orang yang berpikiran negative pasti akan selalu melihat hambatan-hambatan sebagai alasan utama sehingga tidak berani untuk melangkah jauh. Tentunya alasan yang bertele-tele menjadikan seseorang semakin terkurung dan tidak bisa beradaptasi dengan perubahan.

Apa itu berkomunikasi efektif?

Komunikasi merupakan sebuah penyampaian informasi dua arah baik itu berupa ucapan (verbal) atau kode, Gerakan, simbol (non verbal) yang berguna untuk merangsang respon lawan komunikasi. Informasi yang disampaikan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambar, simbol, kode, gerakan dll yang bertujuan untuk menyampaikan sebuah makna yang dimaksud kepada lawan komunikasi. Interaksi yang terjadi merupakan sebuah feedback dalam sebuah arus komunikasi.

Lalu apakah yang dinamakan komunikasi efektif? Menurut Dedy (2008) komunikasi efektif adalah apabila interaksi komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak yakni komunikator dan komunikan menciptakan kesepahaman yang sama sehingga informasi yang disampaikan dan diterima tepat sasaran secara kompleks. Hal ini dikarenakan komunikasi efektif adalah "the communication is in tune" yakni kedua belah pihak sama-sama mengerti maksud yang disampaikan sehingga komunikasi berjalan dengan baik tanpa adanya kesalahpahaman antar kedua belah pihak. Komunikasi efektif dapat diketahi dengan timbal balik (feedback) yang terjadi antara komunikator dan komunikan dengan adanya rasa puas, kesenangan, yang dapat mempengaruhi sikap dan hubungan interpersonal yang baik. Komunikasi efektif juga lebih mengedepankan pada penyampaian informasi yang lugas dan padat sehingga komunikan dapat memahami informasi yang disampaikan komunikator dengan baik dan benar.

Dalam berkomunikasi efektif, maka poin kunci yang harus diterapkan yakni mendengar dan bertanya. Dua hal tersebut merupakan aspek terpenting dalam komunikasi demi mendapatkan informasi yang diinginkan. Keterampilan mendengar dan bertanya memiliki peran yang sangat fundamental dalam komunikasi efektif. Mendengar berarti memperhatikan secara saksama apa yang disampaikan oleh komunikator mengenai sebuah informasi yang disampaikan, serta bertanya bermaksud untuk memberikan respon terhadapa sebuah informasi yang disampaikan. Tanya jawab yang terjadi dalam penyampaian informasi dapat membangkitkan gairah komunikasi sehingga keduanya larut dalam topik pembicaraan yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Pengajuan pertanyaan dalam komunikasi dapat menciptakan solusi yang berguna sebagai pemecah masalah dan tentunya dapat dipertahankan.

Semua orang dapat melakukan komunikasi efektif baik dengan teman sebaya, kolega, antar instansi dll. Pengasahan kemampuan berkomunikasi efektif dimulai dengan membicarakan hal-hal kecil dan berusaha untuk memberikan titik temu pada informasi yang telah disampaikan. Karena perlu diketahui bahwasanya kemampuan komunikasi efektif dapat membantu seseorang untuk melatih public speaking  yang akan berpengaruh pada kehidupan dan karirnya. Kemampuan public speaking yang baik akan menjadikan personal branding pada diri individu sehingga orang lain mampu menghargai dan memperhitungkan keberadaan kita. Karena dapat diketahui bahwa komunikasi dapat dikatakan efektif apabila penerima pesan mampu memahami dengan baik terhadap apa yang disampaikan oleh pengirim pesan. Pesan yang disampaikan akan mempengaruhi rangsangan respon penerima pesan sehingga terjadi hubungan komunikasi yang sejalan dan selaras.

Mengapa seseorang harus berkomunikasi efektif?

5-cara-pikir-intelektual-6333f9fe4addee699624c092.png
5-cara-pikir-intelektual-6333f9fe4addee699624c092.png
https://images.search.yahoo.com/images/view;_ylt=AwrO5rQx.TNj90MTkkKJzbkF;_ylu=c2VjA3NyBHNsawNpbWcEb2lkAzFhNWRlYTU1ZTMzZjkxMDEwMzQ5ZmI1Y2RkODA0NzVjBGdwb3MDMwRpdANiaW5n?back=https%3A%2F%2Fimages.search.yahoo.com%2Fsearch%2Fimages%3Fp%3Dgambar%2Bkemampuan%2Bberfikir%2Bpositif%2Bdan%2Bberkomunikasi%2Befektif%2Bilustrasi%26ei%3DUTF-8%26type%3DE211US714G0%26fr%3Dmcafee%26fr2%3Dsb-top-images.search%26tab%3Dorganic%26ri%3D3&w=700&h=368&imgurl=www.zenius.net%2Fblog%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F12%2F5-Cara-Pikir-Intelektual.png&rurl=https%3A%2F%2Fgokilabissz.blogspot.com%2F2019%2F12%2Fcontoh-gambar-orang-berpikir.html&size=41.2KB&p=gambar+kemampuan+berfikir+positif+dan+berkomunikasi+efektif+ilustrasi&oid=1a5dea55e33f91010349fb5cdd80475c&fr2=sb-top-images.search&fr=mcafee&tt=Contoh+Gambar+Orang+Berpikir&b=0&ni=105&no=3&ts=&tab=organic&sigr=Z7FDzrnaR0j2&sigb=xReFDq21L7JJ&sigi=l6c_c.uTpzds&sigt=OVrgQVEsQ_2M&.crumb=fCiTDaSsRSR&fr=mcafee&fr2=sb-top-images.search&type=E211US714G0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun