Aku dalam mungkin yang pasti.Â
Terlalu jauh. Tolong dekatkan wahai Engkau pemilik segalaNya.Â
Ciut nyali aku, saat melihatmu saja.Â
Sebesar apapun, hanya sendiri.
*
*
Pupus
Hari ini juga telah dipastikan bahwa kemungkinan untuk menjadi kita telah tiada.Â
Aku bersama harapan yang telah tumbuh kini terbunuh.
Jasadnya tiada. Bangkainya pula entah kemana. Tidak ada. Hilang tak berbekas.Â
Lantas kemana jejak-jejak ini membawa diri. Terus menyendiri, sampai kelak sadar diri jika kini telah mampu berdiri.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!