Kucar-kacir saat amunisi terakhir melenyapkan asa, begitu kah?
Detik-detik penantian terasa amat panjang untuk diringkaskan.Â
Abrakadabra! Semua berubah. Gelap. Sunyi. Senyap. Gerombolan itu mulai beraksi.
Kamu bukan siapa-siapa, bisiknya. Kemudian saksikan lah 'bisa' semut-semut kecil itu...mulai menggerogoti!
Malam yang terlalu panjang kian pelik, terlewati dengan aroma anyir menyingkir
Memuat amunisi dengan ambisi berapi-api membakar gejolak dalam hati
Berdiri lebih tegak dengan pondasi yang kokoh bulatkan tekad ayo...mulai!
Lari. Lari lagi! Lagi! Lebih jauh! Hingga menembus mimpi ilusi hingga ke tepi
Baskara tersenyum, manis sekali! Wah sungguh enggan untuk dilewati
Hari esok masih tetap jadi misteri, kenapa bersedih hati?Â
Dan hari lalu yang kemarin tak pernah kembali jangan engkau pikiri lagi
Nikmati sajalah meski hambar hari ini hapuskan gersang dalam diri melalui hujan di pipi
Menggarap jalan baru yang sesungguhnya tak pernah baru, ironis sekali?
Pandang jauh kedepan, jangan pedulikan cemoohan. Sumpal bibir busuk itu!
Afeksi pada diri sendiri bukanlah suatu hal yang jahanam, siapa yang peduli?Â
Kamu bukan siapa-siapa, jika tak pernah jadi apa!Â
Hambiri, 14 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H