Semut pun Memilih Apa yang Sedang Mereka Gerogoti

Kucar-kacir saat amunisi terakhir melenyapkan asa, begitu kah?

Detik-detik penantian terasa amat panjang untuk diringkaskan. 

Abrakadabra! Semua berubah. Gelap. Sunyi. Senyap. Gerombolan itu mulai beraksi.

Kamu bukan siapa-siapa, bisiknya. Kemudian saksikan lah 'bisa' semut-semut kecil itu...mulai menggerogoti!

Malam yang terlalu panjang kian pelik, terlewati dengan aroma anyir menyingkir

Memuat amunisi dengan ambisi berapi-api membakar gejolak dalam hati

Berdiri lebih tegak dengan pondasi yang kokoh bulatkan tekad ayo...mulai!

Lari. Lari lagi! Lagi! Lebih jauh! Hingga menembus mimpi ilusi hingga ke tepi

Baskara tersenyum, manis sekali! Wah sungguh enggan untuk dilewati

Hari esok masih tetap jadi misteri, kenapa bersedih hati? 

Dan hari lalu yang kemarin tak pernah kembali jangan engkau pikiri lagi

Nikmati sajalah meski hambar hari ini hapuskan gersang dalam diri melalui hujan di pipi

Menggarap jalan baru yang sesungguhnya tak pernah baru, ironis sekali?

Pandang jauh kedepan, jangan pedulikan cemoohan. Sumpal bibir busuk itu!

Afeksi pada diri sendiri bukanlah suatu hal yang jahanam, siapa yang peduli? 

Kamu bukan siapa-siapa, jika tak pernah jadi apa! 

Hambiri, 14 Januari 2021