Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Coronavirus, Catatan Sejarah di Masa Mendatang

2 April 2020   16:18 Diperbarui: 2 April 2020   16:33 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mereka yang terpapar Virus/suara.com

Para pejuang yang dulu mempertaruhkan nyawanya antara hidup dan mati, melawan penjajah yang datang ke Indonesia dengan tujuan untuk menguasai kekayaan Indonesia, terutama dengan hasil rempah-rempahnya yang melimpah. Berabad-abad lamanya negara kita di jajah oleh bangsa lain, mulai dari Portugis, Belanda, dan Jepang.

Keluguan dan keramahan bangsa Indonesia, menjadi peluang emas bagi penjajah dalam menguasai negara jajahannya. Padahal negara kita kaya, tetapi kita tidak tahu cara mengelola kekayaannya itu, hingga dulu nenek moyang kita mau saja di paksa sebagai romusha, bekerja dengan hasil kerjanya di serahkan untuk para penjajah.

Namun atas berkat rahmat Tuhan YME, rakyat Indonesia kemudian bersatu melawan penjajah dengan semboyan "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". 

Walaupun hanya mengandalkan bambu runcing sebagai senjata kala itu, namun karena rakyat Indonesia bersatu, akhirnya musuh mengakui kekalahannya, hingga kemudian dicanangkanlah proklamasi oleh Bapak Presiden Soekarno dan Bung Hatta yang menyatakan Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.

Itulah sekelumit peristiwa sejarah yang sering di ceritakan oleh kakek nenek kita dan Bapak Ibu guru di sekolah.

Kini, 74 tahun lebih kita mengenyam nikmatnya kemerdekaan. Perkembangan pesat telah di tunjukkan Indonesia, sebagai wujud nyata Indonesia maju. 

Namun, indonesia saat ini sedang merasa prihatin. Virus Corona yang saat ini melanda bumi tercinta ini memerlukan kewaspadaan kita semua dan juga pengorbanan tim kesehatan sebagai garda terdepan dalam berjuang melawan Covid-19, dimana perjuangannya melebihi pengorbanan seorang prajurit dalam berperang.

Berdasarkan keterangan Dokter Candra Ayu yang mengutip dari Web Md, mengatakan bahwa Virus Corona di identifikasi pertama kali di tahun 1960, yang tidak di ketahui asal virusnya.

Nama virus di ambil dari bentuknya yang mirip mahkota, makanya di sebut Corona(=mahkota). Pada beberapa kasus, virus ini menginfeksi hewan dan manusia.

Coronavirus menyebar seperti virus influenza pada umumnya, yaitu melalui batuk dan bersin mereka yang terinfeksi. Cepatnya penyebaran virus di berbagai negara, termasuk di Indonesia kini menjadi perhatian khusus. 

Berbagai cara di tempuh pemerintah untuk menghentikan lajunya penyebaran agar tidak semakin meluas dan di harapkan akan mengurangi jumlah korban meninggal yang kian hari bertambah.

Mereka yang terpapar Virus/suara.com
Mereka yang terpapar Virus/suara.com
Dalam mentaati peraturan ini, kita merasa waktu seperti berputar ke belakang, ke masa silam. Dulu, sebelum kemerdekaan, kita enggan untuk kumpul-kumpul, yang berarti tidak ada silaturahmi, tidak ada kegiatan, tidak bersalaman, dan takut bertemu orang. Keadaannya persis seperti sekarang ini.

Dulu, sebelum kemerdekaan juga anak-anak tidak sekolah. Mereka yang sekolah yang tergolong anak orang mampu, itupun jika ada kemauan. Sekarang, anak-anak juga terpaksa tidak pergi ke sekolah walaupun tetap belajar di rumah. 

Dulu orang bilang "makan tidak makan kumpul" yang kemudian pendapat itu dibenarkan dengan "kumpul tidak kumpul, makan". Tapi untuk sekarang di balik lagi seperti pendapat semula, makan tidak makan ya kumpul, diam di rumah bersama keluarga.

Semboyan kita bangsa Indonesia adalah "Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh". Semboyan tersebut memang harus kita terapkan sampai kapanpun, karena dengan gotong royong semua pekerjaan berat menjadi ringan. 

Namun dengan adanya wabah ini, kita di haruskan untuk saling menjaga jarak dengan orang lain. Kita harus mematuhi adanya social distancing. Berpisah untuk sementara, itu lebih baik.

Keadaan yang terjadi sekarang, dengan segala peraturan yang ada, Social Distancing, Physical Distancing, Karantina dan yang lainnya adalah perjuanngan yang harus kita lakukan. 

Dan ini akan menjadi sejarah di masa mendatang. Kita yang mengalami di masa ini, akan menjadi cerita bagi anak cucu kita kelak. Semoga wabah ini cepat berakhir, dan semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, Amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun