Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Literasi #2 Stimulus Kata

2 Agustus 2024   05:38 Diperbarui: 2 Agustus 2024   05:39 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode kedua untuk mengenalkan anak-anak kita terhadap literasi adalah Stimulus kata. Metode ini melatih siswa untuk menyusun kalimat secara spontan dan riang.

Caranya, guru melontarkan sebuah kata sebagai stimulus. Lalu murid diminta untuk membuat kalimat dengan kata tersebut.

Misalnya, guru menyebutkan kata 'Balon' lalu menunjuk salah satu murid untuk membuat kalimat dengan kata balon.

Murid bisa jadi menyebutkan aneka kalimat, seperti 'Aku membeli balon' atau ''Balon itu besar sekali', dan lain-lain.

Pada murid yang ada di kelas lebih tinggi, maka tambahkan stimulus kata itu menjadi lebih dari satu. 

Misalnya di kelas dua, guru memberi stimulus kata 'hujan' dan 'uang'. Maka murid harus membuat sebuah kalimat yang mengandung dua kata itu sekaligus. Contohnya, 'Hari ini hujan dan ayahku tak punya uang.'

Demikian seterusnya dapat ditingkatkan jumlah katanya agar anak semakin mahir menyusun kalimat.

Di kelas enam, guru bisa memberi stimulus kata 'makan, hijau, pintu, mobil, rambut dan soto'. Dan murid dapat membuatnya menjadi kalimat maupun paragraf. Seperti, 'Ibu membeli soto di pasar lalu memberikannya kepada pengemis berambut panjang yang sedang duduk melamun. Dia melamun di samping pintu musola yang bercat hijau dan  memakannya dengan gembira. Kemudian ibu pun pulang menaiki mobil.' 

Demikian kira-kira. Jadi, jika sudah terbiasa, stimulus satu kata itu sudah membosankan karena dianggap terlalu mudah. 

Pada siswa kelas menengah, bisa saja guru memberi stimulus dengan kata baku bahasa Indonesia yang jarang digunakan.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun