"Wah, Awan kamu jadi tidak bisa berjualan dong?" tanya Vino.
"Iya, Vin," jawab Awan.
"Zabir, kita bantu Awan, yuk," ajak Finza.
"Membantu bagaimana?" tanyaku tak mengerti.
"Mama Awan kan tidak bisa jualan, jadi kita bantu Awan untuk menyiapkan dagangan," jelas Finza sambil menggamit tanganku.
"Wah, aku sih mau saja, tapi apa boleh sama ayah ibu kita?" tanyaku setelah berpikir beberapa saat.
"Aku pun belum meminta izin pada mamaku, tapi kurasa mamaku pasti mengizinkan," tegas Biyan.
"Baiklah, aku akan bertanya dulu pada bunda," jawabku akhirnya.
Kami meminjam ponsel Awan untuk meminta ijin pada orang tua masing-masing.
Awan sangat senang sekali dengan tawaran kami. Wajahnya yang murung jadi lebih ceria.
Kami membantunya menyiapkan aneka hewan laut itu. Membersihkan ikan, mengupas udang dan membuang tinta hitam dari tubuh cumi-cumi. Tak lupa menggosok kulit-kulit kerang dan ketam dengan sabut kelapa agar bersih saat dihidangkan nanti. Kulit kerang dan ketam itu sangat keras.