Mohon tunggu...
Zahranafitri
Zahranafitri Mohon Tunggu... Penulis - zahranafitri

Lulusan Sekolah menengah atas . hobi membaca , menulis , menyanyi dan membuat karya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sandwich Generation, Pengertian, Dampak dan Cara Mencegahnya

4 Mei 2024   07:03 Diperbarui: 4 Mei 2024   07:07 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sandwich Generation kini sedang ramai lagi diperbincangkan di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan tanpa sebab, fenomena Sandwich Generation ini menjadi marak di tengah - tengah masayarakat Indonesia yang sebagian masyarakatnya didominasi oleh masyarakat kekurangan secara finansial.Lalu apa sih sebenarnya Sandwich Generation itu?Sandwich Generation adalah istilah untuk menggambarkan generasi yang merasa seperti 'terjepit' antara tanggung jawab merawat orang tua dan anak-anak mereka yang masih membutuhkan perhatian.

Kondisi ini mengharuskan seseorang menanggung hidup tiga generasi. Jika dianalogikan, roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sementara isi utama sandwich merupakan dirinya sendiri.

Istilah Sandwich Generation pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Berdasarkan berbagai sumber, Sandwich Generation terjadi pada individu, baik pria maupun wanita, yang berada dalam rentang usia 30 hingga 60 tahun. Menurut Carol Abaya, seorang Aging and Elder Care Expert Sandwich Generation terbagi menjadi 3 jenis.

Sandwich Generation kini sedang ramai lagi diperbincangkan di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan tanpa sebab, fenomena Sandwich Generation ini menjadi marak di tengah - tengah masayarakat Indonesia yang sebagian masyarakatnya didominasi oleh masyarakat kekurangan secara finansial.
Lalu apa sih sebenarnya Sandwich Generation itu?

Sandwich Generation adalah istilah untuk menggambarkan generasi yang merasa seperti 'terjepit' antara tanggung jawab merawat orang tua dan anak-anak mereka yang masih membutuhkan perhatian.

Kondisi ini mengharuskan seseorang menanggung hidup tiga generasi. Jika dianalogikan, roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sementara isi utama sandwich merupakan dirinya sendiri.

Istilah Sandwich Generation pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Berdasarkan berbagai sumber, Sandwich Generation terjadi pada individu, baik pria maupun wanita, yang berada dalam rentang usia 30 hingga 60 tahun. Menurut Carol Abaya, seorang Aging and Elder Care Expert Sandwich Generation terbagi menjadi 3 jenis.


1. The Traditional Sandwich Generation
Terjadi pada tentang usia 40-50 tahun. Mereka memiliki tanggung jawab terhadap orang tuanya dan juga anak - anaknya yang masih dalam tahap perkembangan.


2. The Club Sandwich Generation
Terjadi pada tentang usia 30-60 tahun. Beban The Club Sandwich Generation ini lebih berat karena mereka tidak hanya bertanggung jawab kepada orang tua dan juga anaknya tapi kepada cucu, bahkan mungkin kepada nenek dan kakeknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun