Mohon tunggu...
Nur Janah Alsharafi
Nur Janah Alsharafi Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang ibu yang menyulam kata dan rasa dalam cerita

ibu 4 anak dengan sejumlah aktivitas . Tulisan-tulisan ini didokumentasikan di blog saya : nurjanahpsikodista.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RoseRTC] September Kupu-Kupu

15 September 2016   02:36 Diperbarui: 17 September 2016   23:36 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ayu, miwa tak sanggup cerita nak. Duduklah disana, bukalah kotak kayu ini dan bacalah apa yang ada di dalamnya. Semoga tanda tanyamu akan terjawab nak”

Ayu yang tegar, mahasiswi berprestasi , si kupu-kupu indah di kampus dan si kepompong jelek di rumah. Ayu  mencari jati diri, ingin sempurna bermetamorfosis jadi ‘kupu-kupu’ ternyata terseok jiwa terpuruk nyawa hanya dengan membuka kotak kayu tua ini.

Bismillahirrahmanirrahiim, kotak kayu tersebut aku buka, aku benar- benar semakin bertanya apa maksud guntingan klipping koran-koran ini. Bulan September, bulan penuh suka. Namun bulan September kali ini membuatku jatuh  tak berdaya. Kubaca satu-satu judul klipping itu, klipping tentang berita perkawinan M (papaku),  T (ibuku ).  T atau Tursina ibuku adalah seorang penyanyi daerah yang terkenal. Aku melahap satu persatu klipping koran itu tak ubahnya seperti orang haus yang bertemu segelas juice segar. Mataku terhenti pada sebuah berita tentang meninggalnya M atau Mahmud  (papaku) di sebuah kecelakaan dan tertulis berkendara bersama  seorang bayi yang terselamatkan. Kecelakaan  terjadi di akhir tahun 1996.  Tak terlalu penting sebuah berita, namun yang sangat penting adalah bahwa bayi itu adalah aku. Tiba-tiba persendianku lemas, tulangku seperti dicabut satu persatu bahkan jiwaku seperti hilang tak berbekas. Aku, seperti kapas terbang tak tentu bentuk. Mengapa aku ditabalkan sebagai malaikat pencabut nyawa ?

Jika biasanya kebencian ibu kubayar dengan sikapku yang makin menjauh, maka  kali ini aku benar-benar tak mau seperti itu. Aku cinta ibu dan aku harus buktikan bahwa ia begitu berharga bagiku. Hpku berdering , kakak mengabarkan bahwa ibu kecelakaan & dirawat di Rumah sakit . Aku dan Miwa meluncur kesana. Kulihat ibu terbaring tak berdaya

“Anda , satu-satunya anggota keluarga yang bergolongan darah O. Kedua kakak anda golongan darahnya B barangkali seperti almarhum ayahanda”

“Ambil darah saya suster, untuk ibunda yang saya cintai “

 Miwa memelukku erat,  kedua kakakku memelukku erat. Ibu aku datang , aku kan peluk  bersimpuh di kakimu.  Biarkan darahku mengalir di ragamu, biarkan cintaku  hidup di hatimu . Tiba-tiba  keceriaan september  hinggap di hatiku,  rasa syukur terdalam hadir di jiwaku. Kemudian bayangan ibu jadi seperti bidadari. September kupu-kupu, terbangkan sayapku tinggi dan indah untuk terus mensyukuri cintaku dan ibu. September kupu-kupu , bermetamorfosislah jiwaku menjadi jiwa yang bersyukur pada setiap kehendakNya  

 

[1] Miwa = Dalam bahasa Aceh artinya Kakak Ibu atau Kakak Ayah, kadang disebut Nyakwa

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun