Mohon tunggu...
Nuril Ummah
Nuril Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mahasiswa UIN Malang fakultas ekonomi jurusan perbankan syari'ah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasionalisme dalam Pandangan Islam

26 Oktober 2023   20:00 Diperbarui: 26 Oktober 2023   20:01 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat prinsip tersebut perlu ditanamkan pada setiap individu masyarakat Indonesia. Umat islam tidak boleh melupakan sebuah kebenaran penting berupa penjabaran ajaran islam yang sebenarnya, sebagaimana tertuang dalam ayat Al-Quran bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan segala perbedaanya untuk saling mengenal dan sikap dasar peraturan Allah harus tetap ditaati. Dan janganlah kamu putuskan menjadi berkeping-keping.

Sikap dasar ini juga merupakan ramalan terhadap realitas masa depan agama islam dan umat islam yang terbukti saat ini, yaitu Islam adalah agama agung, sama sekali tidak meremehkan agama lain. Hal ini masih belum disadari oleh sebagian umat islam, itulah sebabnya mereka memilih jalan yang keras dan tanpa kompromi. Kami berharap sikap keras yang masih ada di kalangan umat islam akan hilang melalui Pendidikan yang lebih baik dan komunikasi yang lebih baik.

Proses sosialisasi hasil proses internalisasi yang berenergi juga dapat dikembangan melalui  forum-forum keagamaan (seperti pengajian, diskusi hukum keeagamaan, pendidikan agama dan lain-lain) yang bertujuan untuk membahas permasalahan yang perlu diinternalisasikan secara dinamis, seperti pada kasus penggunaan semua forum di atas untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya arah Pembangunan yang baru dan lain-lain.

Nasionalisme dapat dianggap sebagai keadaan psikologis dimana seluruh kesetiaaan seseorang dicurahkan langsung kepada negara, dimana masyarakat bersatu karena ras, bahasa, agama, sejarah dan adat. Hal ini didasarkan pada penciptaan manusia yang terdiri dari laki-laki dan Perempuan, suku dan bangsa.

Nasionalisme merupakan semangat kelompok manusia yang hendak membangun suatu bangsa yang mandiri, dilandasi satu jiwa dan kesetiakawanan yang besar. Mencintai tanah air tidak dilarang agama. Yang dilarang adalah mengurus suatu negara atau mengajak orang lain untuk mengurusnya dengan asa kebangsaan tanpa mengambil aturan islam. Semangat nasionalisme serta cinta tanah air dan menyatukannya dengan aturan islam adalah sikap terpuji. Sebagaimana alquran surah Al-Hujurat mengakui eksitensi bangsa-bangsa, tapi menolak nasionalisme sempit yang mengarah kepada Ashabiyah. Kebangsaan merupakan suatu hal yang wajar.

Semua itu hanya dapat dicapai melalui pendidikan yang tidak bertujuan menjadikan seseorang menjadi pintar atau kaya raya, melainkan melalui pendidikan menyeluruh yang mampu menjadi seorang manusia seutuhnya, menyesuaikan diri, menghilangkan sifat-sifat hewaninya.

Yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a) Mengembangkan materi keagamaan yang komprehensif sehingga dapat menghadirkan agama sebagai anugerah bagi pemeluk agama lain (rahmatun lil alamin) didalam semua bidang kehidupan. b) Mengembangkan metode pengajaran agama yang kritis, dialogis, dan aplikatif  dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip baku agama. c) Menciptakan kehidupan beragama (intra dan antar umat bergama agama). d). Mewujudkan kehidupan keagamaan yang penuh interaksi, dialog dan toleransi (dalam dan antar umat beragama) untuk menumbuhkan semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun