[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Gambar Rustriningsih di Baliho HP-Don (sumber : http://img.okeinfo.net)"][/caption] Masyarakat Jawa Tengah bertanya-tanya, kenapa Rustriningsih tidak mau mendukung Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI-P pada pilgub 26 Mei 2013. Padahal, Rustri adalah kader PDIP. Ia pernah menjabat ketua DPC PDI-P Kebumen, pernah diberi rekomendasi oleh PDI-P sebanyak 3 kali, yaitu sebagai bupati kebumen dua periode dan wakil gubernur Jawa Tengah, serta adik kandungnya, Rustriyanto saat ini adalah ketua DPC PDI-P Kebumen. Anehnya, gambar Rustri justru muncul di baliho pasangan HP-Don. "Ada sedikitnya 12.000 baliho yang sudah dipasang di titik-titik strategis di 35 kabupaten/kota. Baliho ini terpasang atas seizin Bu Rustri," ujar Ketua Tim Sukses Don Murdono, Rusmono Rudi Nuryawan, di sela-sela konsolidasi partai pengusung HP-Don di Hotel Grasia Semarang, Selasa (14/5). Baca beritanya di sini. Rustri sempat menyangkal bahwa dirinya mendukung HP-Don. Ia pernah menulis di akun facebook milik dirinya sebagai berikut: "Apa iya nama saya bisa nambah suara? Tetapi apapun itu, ini memang bukan pertama kali. Ini sebenarnya sudah pernah terjadi nama saya dicatut calon-calon gubernur. Saya hanya ingin menegaskan dua hal, pertama soal spanduk dukungan terhadap Hadi Prabowo dan Don Murdono, saya sama sekali tidak tahu menahu. Saya merasa nama saya dicatut. Kedua, soal informasi bahwa saya akan menjadi juru kampanye Hadi Prabowo dan Don Murdono tanggal 21 - 22 Mei mendatang, itu juga tidak benar," Kalau benar Rustri menyangkal dukungannya ke HP-Don, kenapa baliho yang memuat fotonya masih bertebaran di mana-mana? Kenapa ia tidak melakukan protes? Jangan-jangan ia ingin menampilkan dua wajah. Di sini senang, di sana senang. Di depan HP-Don, ia mengatakan, "Tuh, saya mendukung Anda", sebaliknya di depan PDI-P, ia mengatakan, "Saya sudah menyangkal lewat facebook bahwa saya tidak mendukung HP-Don". Kalau benar Rustri membantah, jangan-jangan ini permainan Don Murdono. Don merasa bahwa dirinya lebih dekat dengan Rustri, karena pernah menjalin asmara dan bahkan keduanya hampir menikah. Tidak mustahil, masa-masa indah tempo dulu kembali hadir saat keduanya kini menghadapi nasib yang sama, tidak mendapat rekomendasi PDI-P. Karena itu, bisa saja Don Murdono-lah orang yang berperan memalingkan Rustri dari PDI-P. Hubungan Asmara Rustri dan Don Koran Kompas pada tanggal 19 juli 2003 menulis berita berjudul "Ketika Dua bupati Saling Jatuh Cinta". HARI-hari penuh penantian itu akan segera berakhir. Kapan? "Saya akan mencuri waktu untuk itu, menikah." Inilah jawaban atas pertanyaan yang kerap dialamatkan kepada Rustriningsih, wanita kelahiran 3 Juli 1967 yang tanggal 23 Maret 2000 dilantik menjadi Bupati Kebumen, Jawa Tengah. Selama ini, Bu Bupati ini memang single. Ia terlihat agak tersipu ketika akan menyebut pria yang akan menjadi calon suaminya itu. "Saya biasa memanggilnya Pak Don. Mesra ya...,"ujar Rustriningsih masih dengan wajah tersipu-sipu. Ooh, Pak Don.... Pak Don yang dimaksud ini adalah Don Murdono (44), yang kini menjabat Bupati Sumedang, Jawa Barat. "Saya dan Pak Don sama-sama kader PDI (maksudnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) yang kerap bertemu setiap ada kegiatan partai. Dari pertemuan itulah semuanya terjadi. Waktu itu tak ada apa-apa," kata Rustri sebagaimana ditulis koran tersebut. Menurut Rustri, mak comblang hubungannya dengan Don sehingga hubungan tersebut berkembang menjadi hubungan pribadi adalah Taufik Kiemas. "Pak Taufik-lah yang memfasilitasi hubungan kami. Bahkan, ketika bertemu dalam kegiatan partai di Semarang tahun 2000, Bu Mega ikut-ikutan memfasilitasi hubungan saya dengan Pak Don," tambah Rustri [caption id="attachment_254807" align="aligncenter" width="800" caption="Rustriningsih dan Don Murdono (Sumber : http://nostalgia.tabloidnova.com)"]
- Koran Suara Merdeka "Pak Don, Panggil Aku Bu Bupati Dong''
- Majalah Nova "Kisah Asmara Dua Bupati" halaman 1
- Majalah Nova "Kisah Asmara Dua Bupati" halaman 2
- Majalah Nova "Rustriningsih Dapat Suami Bupati"
- Koran Kompas, "Ketika Dua Bupati Jatuh Cinta", 19 Juli 2003
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H