Mohon tunggu...
Nuril IhzaNur
Nuril IhzaNur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Cerpen "Penulis Tua" Karya Haryo Pamungkas

19 April 2019   11:02 Diperbarui: 21 April 2021   05:48 51152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resensi cerpen adalah sebuah karangan yang berisi komentar maupun pembahasan tentang kualitas, kelebihan, serta kekurangan sebuah cerpen. 

Yang biasanya dikomentari dari sebuah cerpen adalah: kualitas isi, penggunaan bahasa, format serta struktur penyajian, serta manfaat cerpen tersebut bagi pembaca.

Resensi cerpen juga harus mengungkapkan identitas cerpen tersebut yang terdiri dari judul cerpan, nama pengarang, pokok isi cerpen, keunggulan cerpen, kelemahan cerpen, serta saran - saran untuk cerpen tersebut. Dibawah ini merupakan contoh resensi cerpen sebagai bahan tambahan pengetahuan kita tentang resensi cerpen itu sendiri. (https://carapedia.com/resensi_cerpen_info3559.html )

Contoh Resensi Cerpen :

a) Identitas Cerpen

Judul Cerpen              : Penulis Tua
Nama Pengarang       : Haryo Pamungkas
Penerbit                       : Banjarmasin Post, Cerpen Koran Minggu
Jumlah Halaman        : 5 Halaman
Tanggal Terbit             : 18 November 2018

b) Pendahuluan

"Penulis Tua" merupakan sebuah cerpen karya Haryo Pamungkas, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNEJ. Cerpennya telah dimuat di berbagai media cetak dan online. Domisili di Jember. "Penulis Tua" bercerita tentang lelaki lanjut usia yang merenung dan mengenang kehidupannya dimasa lalu.

c) Isi

Cerita ini berisi tentang seorang kakek yang berumur 80 tahun, baginya tidak ada yang lebih menarik dari orang yang sudah lanjut usia selain merenung dan mengenang. 

Sudah tak ada gairah untuk masa depan, tak ada ambisi, semua yang didapat sampai saat ini terasa sudah cukup. Sisa bekal kesiapan untuk dunia selanjutnya, menunggu seperti antre dalam loket pembayaran.Inilah fase paling menarik dalam hidup: mengenang masa lalu. Setelah semua hal buruk dan baik datang silih berganti sebagai bumbu perjalanan usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun