1. Pemilihan Sumber: Guru memilih sumber yang relevan dan kredibel untuk topik tertentu.
2. Pembacaan dan Pemahaman: Siswa membaca sumber-sumber yang telah dipilih dan berusaha memahami kontennya secara mendalam, baik secara individu maupun dalam kelompok.
3. Diskusi dan Analisis: Siswa didorong untuk berdiskusi dan menganalisis isi literatur, yang membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
4. Penugasan Penulisan: Siswa diminta untuk menulis esai atau laporan berdasarkan kajian literatur yang telah mereka lakukan, mengasah kemampuan mereka dalam menyusun argumen dan menyampaikan pemikiran secara tertulis.
3. Implementasi dalam Pengajaran IPS:
Implementasi metode studi literatur dalam pengajaran IPS dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1. Menggunakan contoh kasus dari literatur untuk mempelajari peristiwa sejarah atau fenomena sosial, seperti memahami Revolusi Industri melalui buku dan artikel yang membahas dampaknya dari segi ekonomi, sosial, dan politik.
2. Memberikan proyek penelitian kepada siswa yang melibatkan eksplorasi literatur, termasuk pencarian, pembacaan, dan analisis sumber-sumber untuk menyusun laporan penelitian.
Melibatkan siswa dalam pembelajaran berbasis proyek jangka panjang yang membutuhkan penelitian literatur mendalam, contohnya proyek tentang perubahan iklim yang menekankan pemahaman data dan literatur terkait isu lingkungan.
4. Keuntungan Metode Studi Literatur:
Metode studi literatur memiliki berbagai keuntungan yang signifikan dalam pengajaran IPS: