Pendekatan Studi Literatur dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Meningkatkan Pemahaman dan Keterampilan Analitis Siswa SD Kelas IV
Dia Ayu Nuril Hidayah, Nur Atikah, Ika Oktavianti
Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muria Kudus, Indonesia
Â
Abstrak
Artikel ini mengulas penggunaan metode studi literatur dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah. Tujuan metode ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPS dan mengembangkan keterampilan analitis mereka. Dengan menggunakan berbagai sumber literatur, siswa dapat memperdalam pengetahuan melalui eksplorasi yang lebih mendalam. Studi ini mengkaji literatur dari berbagai penelitian dan teori pendidikan untuk menilai efektivitas metode ini. Hasilnya menunjukkan bahwa metode studi literatur dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa dalam pelajaran IPS, serta mengasah kemampuan kritis dan analitis mereka.
PENDAHULUAN
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi terkait isu-isu sosial dalam pendidikan. Pendidikan di sekolah tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membekali siswa dengan nilai, sikap, dan keterampilan yang berguna dalam kehidupan masyarakat. IPS di sekolah dasar fokus pada studi tentang manusia dalam berbagai aspek kehidupan. IPS merupakan mata pelajaran penting yang harus dipelajari sejak sekolah dasar. Ruang lingkup IPS mencakup beberapa aspek hubungan, antara lain: (a) Hubungan budaya, sejarah, sosial, geografi, dan politik. (b) Kelompok sosial, seperti keluarga, lingkungan, desa, masyarakat desa, organisasi masyarakat, dan negara.(c) Tingkatan, mulai dari lokal, regional, hingga global. (d) Lingkungan interaksi, termasuk budaya, politik, dan ekonomi (Tasrif, 2008). Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan analitis, serta pemahaman mendalam tentang isu-isu sosial yang kompleks pada siswa.
Menurut Banks (2001), tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang dapat membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab demi kepentingan umum, dalam masyarakat yang beragam secara budaya dan demokratis, serta di dunia yang saling bergantung. Ini menekankan bahwa IPS tidak hanya menyediakan pengetahuan akademis, tetapi juga membangun karakter dan nilai-nilai kewarganegaraan yang penting.
Pandangan John Dewey (1933) yang menyatakan bahwa "Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup; pendidikan adalah hidup itu sendiri" menegaskan pentingnya IPS dalam pendidikan. Pendekatan Dewey yang menekankan pengalaman langsung dan partisipasi aktif sangat relevan untuk pengajaran IPS. Di era informasi saat ini, metode tradisional yang berpusat pada guru sering kali kurang efektif dalam melibatkan siswa secara aktif. Oleh karena itu, diperlukan metode pengajaran yang lebih inovatif untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman siswa.
Pendekatan studi literatur merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas pengajaran IPS. Metode ini melibatkan pembelajaran melalui analisis dan sintesis berbagai sumber literatur seperti buku, artikel jurnal, dokumen sejarah, laporan penelitian, dan media lainnya. Melalui metode ini, siswa didorong untuk mencari informasi secara mandiri, menganalisis beragam perspektif, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.