Mohon tunggu...
Nuril Hadi
Nuril Hadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Anjuran Berusaha Bekerja Keras agar Bisa Menjadi Tangan yang di Atas

22 Februari 2018   17:45 Diperbarui: 22 Februari 2018   19:37 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.

Pemahaman prodiksi dalam islam memiliki arti sebagai bentuk usaha keras dalam pengembangan factor-faktor sumber prouksi yang di perbolehkan. hal ini sesuai firman Allah agar manusia mengeksplorasi kekayaan yang alam yang di  halalkan. islam menghargai seorang yang mengolah bahan buku {dalam hal ini kayu dijadikan sebagai bahan bakar } kemudian menyedekakan atau menjual sehingga manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya {hadis muslim} atau untuk meningkatkan ekonomi untuk mencukupi kebutuhannya sendiri {hadis ahmad}. Ini dapat di analogkan pada prouksi bahan bakar minyk yang tidk hanya dibutuhkan untuk mengolah makanan tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam hal transportasi dan juga industri.

Hadis itu juga mengindikasikan adanya anjuran produksi untuk menambah sumber penghasilan bagi dirinya sendiri, Karena apapun yang ada di dunia ini sebagai rejeki bagi manusia jika mau berusaha. Pekerjaan seseorang yang sesuuai keterampilan yang di miliki, dikategorikan sebagai produksi, begitupun kesibukan untuk mengolah sumber penghasilan juga ikatakan produksi.

Bukhori :

Rasulullah SAW bersabda:"tidak ada makanan yang lebih baik kecualai dari hasil tangannya sendiri, nabi daud makan dari tangannya sendiri."

(matan lain: Ibnu  Majah 2129, Ahmad 16552, 16560).

Hadis ini menjelaskan kemuliaan orang yang menggunakan tangan dalam kemampuannya. Harta yang di hasilkan dari tangannya walau sedikit di pandang lebih berharga dan lebih baik untuk dikonsumsi. Hadis muslim dan bukhori tersebut menunjukkan adanya siklus produksi dari pemanfaatan kayu bakar dengan melalui ebuah proses akan dapat menghasilkan output berupa makanan yang dapat di konsums manusia.

Dalam berproduksi tidak boleh mengeksploitasi kekayaan alam secara belebihan, tetapi harus di kelola dengan cara yamg baik, sebagaimana firman Allah bahw manusia tidak boleh melampauibatas. Nabi juga mengecam penghasilan yang didapat dengan cara yang tidak sesuai prinsip syari'ah,seperti jual beli seks, barang najis seperti anjing dan chantuksebagai mana dalam hadis berikut,

Muslim:

"Nabi Muhammad SAW, Bersabda: 'sejelek-jeleknya usaha adalah penghasilan ari pekerja seks, hsil penjualan anjing, dan usaha canthuk,'

(matan: Turmudzi 1196, nasa'I 4220, abi daud 2976,2973, ahmad 15251,darimi 2507).

Muslim:      

"Nabi Muhammad SAW, Bersabda: 'Harga anjing itu kotor, penghasilan dari perzinaan itu kotor, usaha canthuk adlah kotor.'

(matan lain: Turmudzi 1196, nasa'I 4220, abi daud 2976,2973, ahmad 15251,darimi 2507).

Adapun hadits mengenai produksi yaitu:

"Utsman ibn Abul 'Ash berkata kepada Umar Radhiallahu Anhu, "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya di daerah kami terdapat lahan tanah yang tidak dimiliki seseorang, maka putuskanlah dia kepadaku untuk aku kelolanya, sehingga dia mendatangkan manfaat bagi keluargaku dan juga bagi kaum muslimin". Maka Umar menetapkan lahan tanah tersebut untuknya (Ibnu Zanjawih, kitab al amwal).

Dalam hadits lain dijelaskan agar manusia dalam berproduksi selalu mengembangkan sumber daya alam secara efisien, bahkan apabila tidak mampu mengembangkannya maka dianjurkan bekerja sama dengan yang lain.Muslim mengatakan, Nabi SAW bersabda "Barang siapa yang mempunyai tanah maka tanamilah, jika tidak mampu maka supaya ditanami oleh saudaranya"

Adapun Nabi SAW memberi perhatian yang besar terhadap proses produksi dengan mengaitkannya terhadap ibadah, sebagaimana dalam hadits Nabi SAW bersabda "Tidak ada seseorang yang menanam tanaman kecuali ditulis oleh Allah pahala sebanyak buah yag keluar dari tanamannya" (HR. Ahmad).

Hadis dalam Sumber Daya Alam :

Abu Daud:

"Urwah, Berkata:'saya bersaksi bahwa rasulullah memutukan bahwa bumi adalah milik Allah, hamba juga mili Allah, barang siapa yang menghidupkan tanah mati maka ia berhak atas tanah.

[matan laim:Turmizi 1299,malikk 1229].

: :   : ( ).                                                                                                

Artinya: "Dari jabir RA berkata, rasulullah SAW bersabda: barangsiapa mempunyai sebidang tanah, maka hendaklah menanaminya. Jika ia tidak bias atau tidak mampu menanami, maka hendaklah diserahkan kepada orang lain (untuk ditanami) dan jangan lah menyeakannya (HR. Muslim).

Hadis tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta ini begitu e dan banyak kekayaan yang terkandung di dalamnya. Bumi ini disediakan untuk hambanya, karenanya harus dimanfaatkan dngan baik. Manusia tidak dapat menciptakan tanah dan seisinya,air ,udara dan cahaya, tetapi ia hanya mampu mengubah,membentuk segala pemberian Allah swt menjadi barang atau capital dalam perekonomian.

Sumber daya alam yang disediakan untuk manusia begitu kaya, jika di kembangkan dengan pengetahuan dan tekhnologi  yang baik maka kekayaan tidak akan terbatas. Hal ini berbeda  dengan teori ilmu ekonomi konvesional, bahwa sumber daya alam terbatas sedang kebutuhan manusia tidak terbatas. Islam memandang bahwa kebutuhan manusia terbatas yang tidakterbatas adalah nafsu. Oleh sebab itu, hadis tersebut di atas memberikandorongan kepada para sahabat agar mereka dapat menciptakan kehidupan yang produktif yaitu hiyaul mawat.

Kebolehan kepemilikan tanah dlam hadis tersebut tidak dapat di pisahkan dari produksi, melainkan terkait langsung dengan peningkatan dan kontinuitas produksi. Usman bin affan sendiri memiliki tanah yang luas dengan memperkerjakan seribu tenaga kerja.

Sumber daya alam merupakan amanat Allah kepada manusia, sehingga pemanfaatannya harus di pertanggung jawabkan kelak, sehingga seorang muslim harus menggunakanya dalam kegiaatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun