Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Superfood

21 Januari 2025   13:50 Diperbarui: 21 Januari 2025   13:50 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum mendunia seperti sekarang, tempe ditempatkan dalam kasta terendah lauk pauk. Tempe identik dengan makanan rakyat jelata. Stigma negatir tentang tempe memunculkan adagium "isuk dele, sore tempe" ( pagi dele, sore tempe). Anggapan itu disematkan kepada orang yang plin plan, tidak punya sikap jelas, pendiriannya  berubah setiap saat. Begitu juga dengan orang yang suka putus asa, seolah tak memiliki semangat hidup, yang kemudian disebut bermental tempe.

Stigma negatif tempe sekarang sudah tidak relevan lagi. Justru menjadi kritik bagi orang yang terlalu nyaman berada di zona nyaman sehingga menolak segala perubahan. Padahal hidup harus terus berjalan, tidak boleh mandeg

Tidak peduli bagaimana bentuk dari sebuah tempe tersebut, bila sudah dimasak akan memiliki rasanya yang khas tergantung bumbu yang digunakan. Begitupula dengan mental, semakin sering diasah maka akan semakin kuat. Merubah mental untuk diri sendiri memang tidak mudah, banyak hal yang harus dikerjakan dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Semua hal tersebut kembali lagi ke masing-masing individu untuk memotivasi dirinya.  

I Love Tempe

T ampilanmu mempesona

E ntah dibuat jadi apa

M endoan atau digoreng saja

P adamu kulabuhkan rasa

E nak, dompet pun aman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun