Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Superfood

21 Januari 2025   13:50 Diperbarui: 21 Januari 2025   13:50 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tempe IStock

"Masa depan itu seperti sekumpulan tempe, tidak ada yang tahu"

Seperti  saya yang juga tidak tahu mengapa harus selalu ada tempe di meja makan. Hadiah dari jawa untuk dunia ini terbuat dari biji kedelai  yang difermentasi menggunakan kapang "rhizopus". Kapang yang tumbuh pada kedelai akan menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna. Tempe kaya  serat, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat seperti antibiotik untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degenaratif. Tidak salah jika tempe disebut superfood.

Selain kedelai banyak juga bahan yang bisa dijadikan tempe seperti koro, kacang ijo, kacang tholo, kacang gude, kedeleai hitam dan benguk. Di Gunungkidul ada tempe benguk, di Wonogiri ada tempe mlanding bahkan di Bantul ada tempe yang terbuat dari gayam.

Tempe asli diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Cerita tentang tempe ada di dalam naskah Jawa Kuno tepatnya di Serat Centhini yang dibuat pada abad ke-19. Dari 12 jilid kitab tersebut 5 jilid diantaranya menceritakan tentang tempe.  Diceritakan tempe sebagai makanan sehari-hari selain untuk suguhan pada hajatan.

Pada budaya Jawa tempe bukan sekedar makanan tetapi mempunyai makna filosofis. Peneliti pusat studi pandan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, menjelaskan tempe memiliki kiasan dan filosofi. Di suku Jawa terdapat kiasan 'Yen atine becik, tempene apik' jadi tempe itu hanya bisa dibuat oleh orang-orang yang hatinya itu bagus, prilakunya bagus. Artinya rumah tangganya harmonis dapat memelihara hubungan kekeluargaan rumah tangganya dengan baik," papar Murdijati kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Zaman dahulu, pembuatan tempe memerlukan kerja sama antar anggota keluarga. Murdijati menjelaskan, proses merebus dan mengupas kedelai biasanya dilakukan kaum laki-laki. "Tetapi setelah kedelai rebusnya dikupas dan diberi usar (ragi tradisional), selanjutnya yang mengusari adalah perempuan. Perempuan juga harus bersih artinya tidak sedang menstruasi," jelas Murdijati. Proses membungkus tempe juga dilakukan oleh perempuan. Selain itu, saat menjual tempe ke pasar juga termasuk tugas perempuan. Hal itu menjadi bukti jika membuat tempe di rumah itu merupakan pekerjaan kebersamaan suami dan istri.

Tempe menyimbolkan kehidupan yang harmonis antar gender dalam kehidupan rumah tangga orang Jawa. Membuat tempe juga dekat sekali dengan kehidupan manusia Jawa. Bisa dilihat daun jati yang selalu menjadi bungkus tempe. Tanaman ini sangat dekat dengan masyarakat Jawa. Kayu jati dipakai untuk semua keperluan masyarakat Jawa, bahkan untuk tabungan bagi orang Jawa. "Masyarakat Jawa sering membayar biaya hajatan, mendirikan rumah dengan berapa banyak batang kayu jati yang harus ditebang, tapi sistem itu sudah lama," papar Murdijati. Proses pembuatan tempe juga berasal dari Suku Jawa. Sehingga banyak varian masakan tempe yang menjadi identitas beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Masakan tempe di Jawa Tengah cenderung basah dan manis seperti tempe mendoan, tempe kemul, tempe bacem, orek tempe, pindang tempe dan sebagainya. Sedangkan di Jawa Timur cenderung kering dan agak asin seperti  tempe mendol, bothok tempe, keripik tempe, sambel tumpang dan godo tempe. Sekarang pun ada olahan tempe kekinian semacam tempe geprek, nuget tempe, pizza tempe, burger tempe, stik tempe, tempe mercon dan sebagainya.

Mendol adalah olahan khas tempe dari kota Malang. Biasanya dibuat dari tempe "bosok" yakni tempe sisa kemarin jadi rasanya "kecing", asem-asem kemlangit gitu tapi enak dan ngangeni. Bumbunya sih sebenarnya biasa saja seperti baput, bamer, kencur, laos, tumbar dan lombok. Semua bahan diuleg termasuk tempenya sampai halus lalu dikepel-kepel. Bentuknya agak lonjong tidak bundar seperti halnya perkedel. Karena itu seorang teman menyebut mendol sebagai "iwak gemek" artinya ikan yang digegem dan dimek-mek yang tidak bertulang dan tidak berduri.

Tidak semua orang bisa membuat mendol karena tergantung pada kesedepan tangan. Yang tangannnya sedep ya mendolnya enak yang tangannya kurang sedep seperti saya mendolnya ya gitulah, sekedar bisa dimakan dan tidak meracuni, oh oh oh.

Sebelum mendunia seperti sekarang, tempe ditempatkan dalam kasta terendah lauk pauk. Tempe identik dengan makanan rakyat jelata. Stigma negatir tentang tempe memunculkan adagium "isuk dele, sore tempe" ( pagi dele, sore tempe). Anggapan itu disematkan kepada orang yang plin plan, tidak punya sikap jelas, pendiriannya  berubah setiap saat. Begitu juga dengan orang yang suka putus asa, seolah tak memiliki semangat hidup, yang kemudian disebut bermental tempe.

Stigma negatif tempe sekarang sudah tidak relevan lagi. Justru menjadi kritik bagi orang yang terlalu nyaman berada di zona nyaman sehingga menolak segala perubahan. Padahal hidup harus terus berjalan, tidak boleh mandeg

Tidak peduli bagaimana bentuk dari sebuah tempe tersebut, bila sudah dimasak akan memiliki rasanya yang khas tergantung bumbu yang digunakan. Begitupula dengan mental, semakin sering diasah maka akan semakin kuat. Merubah mental untuk diri sendiri memang tidak mudah, banyak hal yang harus dikerjakan dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Semua hal tersebut kembali lagi ke masing-masing individu untuk memotivasi dirinya.  

I Love Tempe

T ampilanmu mempesona

E ntah dibuat jadi apa

M endoan atau digoreng saja

P adamu kulabuhkan rasa

E nak, dompet pun aman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun